Dampak Virus Corona, Kerugian Ekonomi Indonesia Bisa Mencapai 127 Triliun

Foto : istimewa

Pasardana.id - Wabah virus corona memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global bahkan di kawasan Asia. Tak dipungkiri, Indonesia juga tak lepas dari efek wabah yang dikenal dengan sebutan Covid-19 ini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira memproyeksi, ekonomi Indonesia berpotensi kehilangan Rp 127 triliun seiring dengan prospek pertumbuhan yang kian tertekan.

Menurutnya, Pemerintah sebelumnya telah menyatakan bahwa setiap penurunan ekonomi China sebesar 1% akan berimbas pada penurunan ekonomi Indonesia sebesar 0,3%.

Karena itu, Bhima memperkirakan pertumbuhan ekonomi China sangat mungkin terjegal dan merosot ke level 5% di 2020 atau (merosot) 1% dari pertumbuhan tahun lalu.

“Ekonomi Indonesia bisa terpengaruh sebesar 0,3% karena korelasi perdagangan dan investasi Indonesia-China yang cukup besar,” tutur Bhima, di Jakarta, Minggu (8/3/2020).

Adapun sebelum merebaknya virus Corona, Indef telah memasang target pertumbuhan ekonomi yang tak terlalu optimistis terhadap Indonesia yaitu 4,8%.

Target tersebut jauh di bawah target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan Pemerintah pada level 5,3%.

Dengan PDB pada tahun 2019 menurut harga berlaku mencapai Rp 15.833,9 triliun, maka pertumbuhan ekonomi dengan angka dalam asumsi APBN 2020 sebesar 5.3%, menjadi sebesar Rp 16.673 triliun.

Namun, Indef memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berpotensi makin tertekan hingga level 4,5% sepanjang tahun 2020 ini sebagai imbas dari wabah Corona.

"Jika pertumbuhan hanya 4.5% maka PDB nilainya Rp 16.546 triliun. Ini berarti kita kehilangan Rp 127 triliun,” tandas Bhima.