ANALIS MARKET (15/3/2018) : IHSG Bergerak Cenderung Menurun Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan negatif pagi ini.  

Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) turun mendekati level terendah sebelumnya pada level 6,368, kemarin (14/3). Penurunan IHSG dibawah level tersebut berpotensi memicu koreksi lanjutan.

Sementara itu, Dow Jones turun 1% pada level 24,758 dipicu penurunan saham Boeing seiring kekuatiran investor atas kebijakan tarif Amerika atas perang dagang terhadap China.  

“Menyikapi beberapa faktor tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung menurun hari ini, seiring ketidakpastian pasar atas perang dagang global yang dipicu kebijakan baru Amerika,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan yang dilansir Kamis (15/3/2018).

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang dilakukan emiten, layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

ISAT - Rencana ekspansi 
PT Indosat (ISAT) menargetkan kinerja konservatif seiring dengan perseroan memperkirakan pertumbuhan pendapatan tahun ini sekitar 0%-5%. Target tersebut sejalan dengan nilai belanja modal hanya Rp 7 Triliun atau sama seperti tahun lalu. ISAT hanya menyiapkan dua agenda bisnis utama pada tahun ini.

Rencana pertama memperluas jaringan 4G di luar Jawa dengan fokus pengembangan jaringan di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Ekspansi jaringan akan menghabiskan 80% dari total belanja modal ISAT. Rencana kedua, ISAT akan mengembangkan aplikasi pelanggan MyIM3 dengan melakukan integrasi layanan uang elektronik PayPro. 

MIDI- Pendirian anak usaha baru 
PT Midi Utama Indonesia (MIDI) mendirikan anak usaha baru PT Lancar Wiguna Sejahtera yang akan bergerak di bidang usaha perdagangan eceran. Anak usaha tersebut akan mengopersasikan jaringan convenience store dari Lawson. PT Lancar Wiguna Sejahtera telah mendapat pengesahan badan hokum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Perseroan mendirikan anak usaha baru tersebut dengan tujuan agar jaringan Lawson bisa lebih fokus dan kinerjanya lebih optimal yang diharapkan memberikan manffat kenaikan profitabilitas kepada PT Midi Utama Indonesia. 

PTPP - Belanja modal 
PT Pembangunan Perumahan (PTPP) menganggarkan belanja modal sekitar Rp 15 Triliun pada tahun ini atau naik dari alokasi belanja modal tahun lalu senilai Rp 7 Triliun. Belanja modal tahun ini untuk membiayai ekspansi PT PP dan semua anak perusahaan. PTPP menargetkan target kontrak baru tahun ini senilai Rp 49 Triliun atau naik 20% dari realisasi kontrak baru tahun lalu.

Sepanjang tahun ini, PTPP telah mendapatkan empat kontrak baru untuk pembangunan jalan tol di Jawa dengan target penyelesaian pembangunan proyek pada akhir tahun 2019. Sementara itu, PTPP menyiapkan rencana ekspansi ke Asia Tenggara dengan mendirikan institusi yang akan membawahi proyek pembangunan jalan tol gedung dan properti di ASEAN. PTPP akan mengirimkan tim yang bertugas untuk mencari mitra bisnis dan melakukan survei langsung di lapangan. 

TLKM - Kinerja FY 2017 
PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) membukukan kenaikan laba bersih FY 2017 sebesar 14%Yoy menjadi Rp 22.14 Triliun Vs Rp 19.35 Triliun pada FY 2016 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan sebesar 10%Yoy menjadi Rp 128.25 Triliun. Laba operasi tercatat naik 12%Yoy menjadi Rp 42.65 Triliun pada FY 2017.