ANALIS MARKET (05/2/2025): IHSG Berpeluang Reli ke Resistensi Terdekat

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (04/2), IHSG ditutup menguat +0,62% ke level 7.073,46.

Investor asing mencatatkan net sell sebesar 189 miliar (all market) dan net sell sebesar 205 miliar (RG market).

5 saham dengan net buy tertinggi adalah RAJA (50,6 miliar), PANI (37,1 miliar), BRIS (35,1 miliar), GOTO (19,7 miliar), FILM (19,4 miliar).

Sementara itu, 5 saham dengan net sell tertinggi adalah BBCA (334,9 miliar), BMRI (197,4 miliar), BBNI (32,9 miliar), UNTR (14,5 miliar), INDF (12,1 miliar).

Secara teknikal, IHSG ditutup positif dengan candle bullish.

Indikator dari stokastik adalah golden cross, histogram MACD bergerak negatif (garis adalah death cross) dan volume meningkat.

Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup menguat (DJI +0,30%, GSPC +0,72%, IXIC +1,35%).

EIDO ditutup menguat +0,60%. Saham-saham di AS menguat pada hari Selasa seiring investor mencermati perkembangan terbaru ketegangan perdagangan global dan menilai laba perusahaan yang baru.

Meskipun Tiongkok mengenakan tarif baru pada batu bara AS, gas alam cair, minyak mentah, dan peralatan pertanian sebagai balasan atas pungutan 10% Washington pada impor Tiongkok, sentimen pasar tetap optimis dengan hati-hati.

Harapan untuk de-eskalasi perdagangan tumbuh setelah Presiden Trump setuju untuk menunda tarif pada Kanada dan Meksiko setidaknya selama 30 hari.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Indeks hari ini memiliki peluang untuk reli kembali ke resistensi terdekat.

Hari ini ada rilis Pertumbuhan PDB kuartal ke-4 dan FY2024 (Q4 Sebelumnya 4,95% vs Kons. 4,98%, Fcst. 5,2% dan FY2024 Sebelumnya 5,05% vs Fcst 5,2%).

“Skenario bearish: Jika bergerak bearish, IHSG diperkirakan akan melemah ke kisaran support 7.010 –7.030. Skenario Bullish: Jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menguat hingga ke kisaran resistance 7.109 – 7.129,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Rabu (05/2).