ANALIS MARKET (26/1/2022) : IHSG Berpotensi Bergerak Melemah

Pasardana.id – Riset harian Samuel Sekuritas menyebutkan, pasar saham AS pada perdagangan kemarin (25/1) ditutup lebih rendah, dengan Index Dow Jones turun -0.19%, S&P 500 turun -1.22%, dan Nasdaq turun -2.28%. Indeks bergerak liar kemarin, dimana indeks sempat turun dalam di awal sesi yang dipicu oleh kekhawatiran tentang kenaikan suku bunga saat pertemuan The Fed dimulai, dan dampak dari potensi invasi militer Rusia ke Ukraina. Indeks sempat pulih di pertengahan sesi namun pada akhirnya ditutup lebih rendah. Yield UST 10Y naik +2.77% ke 1.78% dan Indeks dolar AS terpantau naik +0.07% ke level 95.97.
Pasar komoditas mayoritas bergerak menguat; harga minyak WTI naik +2.75% ke level USD 85.6/bbl, Harga batu bara naik +1.82% ke level USD 224/ton, nikel turun -0.58% ke level USD 22,475.5/ton, CPO naik +0.63% ke MYR 5,439/ton dan emas terpantau naik +0.59% ke level USD 1,855/toz.
Kemarin (25/1), bursa Asia ditutup lebih rendah: Nikkei dan Hang Seng ditutup turun -1.7% dan Shanghai turun -2.6%. Indeks EIDO ditutup turun -0.39%, dan IHSG ditutup turun -1.31% ke level 6,568.2. Asing mencatatkan net buy sebesar IDR 41.2 miliar di pasar reguler, dan net buy sebesar IDR 73.5 miliar di pasar negosiasi. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh TLKM (IDR 123.2 miliar), ADRO (IDR 121.6 miliar), dan ASII (IDR 62.6 miliar). Net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBRI (IDR 194.6 miliar), BBCA (IDR 144.5 miliar), dan ARTO (IDR 88.3 miliar). Top leading movers emiten BEBS, BRPT, ICBP, sementara top lagging movers emiten ARTO, BBRI, EMTK.
Terjadi penambahan 4,878 kasus baru COVID-19 kemarin dengan positive rate sebesar 2.8% (recovery rate: 96.1%, kasus aktif: 24.856).
Adapun diperdagangan Rabu (26/1) pagi ini, pasar Asia dibuka mixed dengan Kospi naik +0.35% dan Nikkei dibuka turun -0.26%.
“Kami memperkirakan, IHSG akan melanjutkan pelemahannya pada hari ini disebabkan oleh pergerakan indeks global dan kekhawatiran pengetatan PPKM,” sebut analis Samuel Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (26/1/2022).