ANALIS MARKET (19/1/2022) : IHSG Diperkirakan Melemah Seiring Penurunan Bursa Global

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Bursa AS ditutup turun cukup dalam pada Selasa (18/1); Dow Jones turun -1.51%, S&P 500 turun -1.84%, dan Nasdaq melemah -2.6%.

Pergerakan pasar AS antara lain dipengaruhi oleh kenaikan yield UST 10Y ke angka 1.86% (+5.25%), angka tertingginya sejak Januari dan anjloknya saham Goldman-Sachs hingga hampir -7% setelah emiten perbankan tersebut melaporkan kinerja 4Q21 yang lebih rendah dari estimasi. Indeks dolar AS terpantau naik +0.58% ke level 95.71.

Pasar komoditas terpantau bergerak mixed pada Selasa (18/1); harga minyak WTI naik +1.34% ke level USD 85.43/bbl, Brent naik +2.42% ke level USD 88.57/bbl. Harga batubara turun -0.97% ke level USD 214.9/ton, nikel turun -0.29% ke level USD 22,245 /ton dan emas juga terpantau turun -0.36% ke level USD 1,812.4/toz.

Di sisi lain, Bursa Asia ditutup mixed pada Selasa (18/1): Nikkei dan Hang Seng masing-masing ditutup turun -0.3% dan -0.4%, sementara Shanghai naik +0.8%. Indeks EIDO ditutup turun -2.66%, dan IHSG ditutup turun -0.47% ke level 6,614.1. Investor asing mencatatkan net buy sebesar IDR 169.7 miliar di pasar reguler, sementara di pasar negosiasi tercatat jual bersih asing sebesar IDR 59.4 miliar. Net buy asing tertinggi di pasar reguler dicatatkan oleh TLKM (IDR 177.1 miliar), ADRO (IDR 91 miliar), dan AGRO (IDR 69.5 miliar), sementara net sell asing tertinggi di pasar reguler dicetak oleh BBNI (IDR 95.9 miliar), BBCA (IDR 66.6 miliar), dan ANTM (IDR 57.9 miliar). TLKM, BBHI, dan TPIA menjadi top leading movers, sementara BBCA, EMTK, dan BBRI menjadi top lagging movers.

Terjadi penambahan 1,362 kasus baru COVID-19 di Indonesia kemarin (18/1) dengan positive rate sebesar 0.7% (recovery rate: 96.4%, kasus aktif: 9.564).

Adapun diperdagangan Rabu (19/1) pagi ini, pasar Asia dibuka merah dengan Kospi turun -0.82% dan Nikkei dibuka turun -1.51%.

“Kami memperkirakan IHSG akan bergerak melemah pada perdagangan hari ini, mengikuti pergerakan negatif bursa global dan regional,” sebut analis riset Samuel Sekuritas dalam riset yang dirilis Rabu (19/1/2022).