ANALIS MARKET (04/11/2019) : Kemungkinan Rupiah Melemah Menuju Kisaran Antara Rp.14.040 - Rp.14.060 per USD

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, ada potensi indeks di bursa Asia akan naik hari ini, Senin (04/11), mengikuti naiknya indeks di semua bursa global akhir pekan lalu (01/11), terlihat dari indeks futuresnya yang hampir semuanya ‘hijau’, walaupun harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.

Sementara mata uang kuat Asia, yen dan HK dolar, dibuka melemah terhadap US dolar.

“Kondisi ini bisa menjadi sentimen pelemahan rupiah menuju kisaran antara Rp.14.040 - Rp.14.060 per USD (kurs tengah Bloomberg),” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam riset yang dirilis Senin (04/11/2019).

Lebih lanjut, riset SAM juga menyoroti perihal Inflasi bulan Oktober 2019 yang tercatat 0,02% mom atau 3,13% yoy. Inflasi yang rendah ini terutama berasal dari deflasi pada kelompok pengeluaran Bahan Makanan dan Trasnportasi, Komuikasi, dan Jasa Keuangan.

Deflasi pada Bahan Makanan terutama karena turunnya harga cabe merah dan telor.

Secara kumulatif dari Januari s.d Oktober tercatat 2,22% ytd. Tersisa dua bulan hingga akhir tahun 2019, tampaknya infasi masih terjaga dibawah 3,3% walaupun pada dua bulan terakhir biasanya inflasi cukup tinggi. 

Sementara dari factor eksternal, Arab Saudi sinyalkan setujui IPO Aramco. Kemungkinan Aramco akan menjual 1%-2% sahamnya kepada publik dengan nilai US$20 miliar - US$40 miliar.

Per September, penerimaan bersih Aramco mencapai US$68 miliar. IPO ini bisa membuat harga minyak mentah naik.