ANALIS MARKET (28/2/2018) : Rupiah Berpotensi Melemah Hari Ini
Pasardana.id Riset harian Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, hampir semua indeks futures bursa Asia tercatat merah, indikasi indeks di bursa Asia terkoreksi hari ini mengikuti sentimen negatif bursa global semalam ditambah dengan harga minyak mentah yang dibuka turun pagi ini.
“Adapun dua mata uang kuat Asia dibuka menguat terhadap USDolar, namun rupiah berpotensi melemah di kisaran antara Rp.13.670 - Rp.13.680 per USD (kurs tengah Bloomberg),†jelas Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom Samuel Aset Manajemen dalam laporan risetnya, Rabu (28/2/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan beberapa factor yang layak dicermati pelaku pasar, antara lain; LPS mencatat laba bank sepanjang 2017 tercatat Rp.131,1 triliun atau naik 23,1% yoy di tengah perlambatan pertumbuhan kredit yang sebesar 8,24% yoy. Dari jumlah laba tersebut, pendapatan Bunga bersih hanya tumbuh 4,5% yoy.
Di sisi perbankan terjadi konsolidasi sedangkan di sisi permintaan terjadi perlambatan pencairan kredit yang sudah disetujui. Target pertumbuhan kredit 2018 diharapkan bisa menjadi 10%-12%.
Sementara itu, dari factor eksternal, pidato perdana Jerome Powell Gubernur the Fed kemarin direspon negatif pelaku pasar. Pernyataan Powell bahwa ekonomi AS akan menguat dalam dua tahun ke depan menjadi landasan kenaikan suku bunga the Fed secara bertahap.
Pernyataan Powell yang hawkish ini membuat ekspektasi naiknya suku bunga the Fed berpotensi menjadi 4x di tahun 2018 ini. Pertemuan The Fed 20-21 Maret mendatang diperkirakan suku bunga the Fed akan naik 25 bps menjadi 1,75%.