CEO Networking 2019: Memanfaatkan Peluang Di Tengah Dinamika Ekonomi Global
Pasardana.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memandang perlu untuk menyelenggarakan acara CEO Networking 2019 yang diselenggarakan pada hari ini, Kamis (31/10) di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta.
Acara yang bertemakan “Embracing the Opportunities in Dynamic Global Economy” ini, menghadirkan pembicara dari pemerintah dan mempertemukan langsung dengan CEO dari Stakeholders di Pasar Modal Indonesia yaitu Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Perusahaan Binaan IDXIncubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Selling Agent serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, dan Stakeholders Pasar Modal Indonesia lainnya.
Acara yang juga termasuk dalam rangkaian HUT ke-42 Tahun Pasar Modal Indonesia bagi CEO dari Stakeholders di Pasar Modal Indonesia ini membahas mengenai tantangan dinamika ekonomi global yang sedang dihadapi oleh seluruh negara, termasuk Indonesia.
"Ketidakpastian kondisi global yang masih terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan maupun investor di pasar finansial dalam hal menentukan arah strategi kedepannya," sebut siaran pers yang dirilis BEI, Kamis (31/10).
Lebih lanjut disebutkan, tantangan yang dihadapi yaitu; pertama adalah faktor perang dagang menjadi hal yang paling sulit untuk diprediksi karena sangat bergantung pada kesepakatan AS dan China. Dampak dari perang dagang yang bergulir sejak tahun 2018 itu semakin terlihat pada geliat perekonomian dunia, terutama pada kegiatan-kegiatan industri manufaktur.
Kedua, arah kebijakan suku bunga AS menjadi salah satu penentu apakah momentum pelemahan ekonomi dunia terus berlanjut atau berbalik pada tahun 2020 nanti. Kekhawatiran tentang ketidakpastian serta perlambatan ekonomi pun semakin terkonfirmasi oleh penurunan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) baru saja memutuskan untuk memangkas proyeksi pertumbuhan global menjadi 2,9% pada tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya 3,2%. Demikian halnya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu menjadi hanya 5% untuk tahun 2019 dan 2020.
Namun demikian, di tengah situasi ekonomi global yang dinamis, Indonesia masih mampu mencatat arus modal masuk yang positif baik di pasar saham maupun obligasi.
Selain itu, dengan pengelolaan fiskal dan moneter yang baik, Indonesia masih mampu mengalami kenaikan peringkat utang (rating) menjadi BBB dari BBB- berdasarkan evaluasi S&P Global Ratings pada Mei 2019 lalu. Walaupun beberapa negara lain seperti, Brazil, Turki dan Meksiko justru mengalami penurunan rating.
Adapun acara CEO Networking 2019 ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan wawasan para peserta dari Stakeholders Pasar Modal Indonesia untuk dapat bersinergi dalam mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia.
Pada akhirnya, acara ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi para CEO dalam memanfaatkan peluang yang ada di tengah dinamika ekonomi global dalam mendukung kegiatan usaha perusahaan dan secara berkesinambungan mendukung kemajuan Pasar Modal Indonesia.
Dengan semakin meningkatnya sinergi antar CEO dari Stakeholders Pasar Modal Indonesia, diharapkan dapat mendukung akselerasi pertumbuhan Pasar Modal Indonesia kedepannya, sehingga Pasar Modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.

