ANALIS MARKET (15/1/2025): IHSG Diperkirakan Fluktuatif Cenderung Melemah Menguji Support Terdekat

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/1), IHSG ditutup turun -0,86% ke level 6.956,67.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar 633 miliar (seluruh pasar) dan penjualan bersih sebesar 729 miliar (pasar RG).

5 saham dengan penjualan bersih tertinggi adalah ASII (33,6 miliar), CUAN (16,5 miliar), BREN (16,2 miliar), FILM (15,1 miliar), ADRO (14,5 miliar).

Sementara itu, 5 saham dengan penjualan bersih tertinggi adalah BBCA (286,4 miliar), BBRI (160,4 miliar), BMRI (93,8 miliar), BBNI (57,5 miliar), TLKM (54,1 miliar).

Secara teknikal, IHSG ditutup negatif dan support breakdown.

Indikator dari stokastik masih bearish, histogram MACD bergerak negatif (garis adalah death cross) dan volume menurun.

Sementara itu, Indeks utama Wall Street ditutup beragam (DJI +0,52%, GSPC +0,11%, IXIC -0,23%).

EIDO ditutup turun -1,21%.

Karena para pedagang menunggu data inflasi AS terbaru menyusul laporan indeks harga produsen yang lebih rendah dari perkiraan.

PPI, yang mengukur inflasi grosir, hanya meningkat 0,2% pada bulan Desember, di bawah estimasi ekonom sebesar 0,4%.

Investor sekarang mengantisipasi laporan indeks harga konsumen (CPI) hari Rabu untuk menilai kemajuan Federal Reserve menuju target inflasi 2%, yang dapat memengaruhi kebijakan suku bunga.

Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, analis Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Indeks hari ini masih diharapkan bergerak melemah secara fluktuatif menguji support.

Hari ini ada rilis data Neraca Perdagangan untuk periode Desember (Sebelumnya $4,42 miliar vs. Kons. $3,79 miliar, Sebelumnya $3,7 miliar) dan pengumuman Suku Bunga yang diharapkan tetap pada 6%).

“Skenario bearish: Jika bergerak bearish, IHSG diharapkan melemah ke kisaran support 6.889 –6.905. Skenario Bullish: Jika IHSG mampu bergerak bullish, IHSG berpeluang menguat hingga ke kisaran resistance 7.000 – 7.016,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam riset Rabu (15/1).