ANALIS MARKET (15/1/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (14/01), IHSG ditutup melemah -60,21 poin (-0,86%) ke level 6.956,67.

Pelemahan tersebut disebabkan berlanjutnya net foreign sell sebesar -Rp633,20 miliar di pasar saham domestik.

Kemudian, dari sisi saham yang berkontribusi sebagai penekan IHSG dipimpin oleh BREN -3,74% (-14,45 poin), BMRI -2,26% (-11,17 poin), & BBCA -1,55% (-9,75 poin).

Dari sisi kebijakan, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid mengatakan, bahwa pemerintah berencana merilis peraturan untuk menetapkan batas usia minimum bagi pengguna media sosial, meski dia tidak merinci berapa batas usia tersebut.

Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup variatif, tercermin dari DJIA (+0,52%), S&P 500 (+0,11%), & Nasdaq (-0,23%).

Hari Selasa, ekuitas AS berakhir dengan hasil yang beragam karena investor menunggu data inflasi terbaru.

Saham Nvidia dan Meta Platforms masing-masing turun -1,1% dan -2,3%.

Pada bulan Desember, indeks harga produsen AS hanya naik 0,2%, di bawah perkiraan ekonom sebesar 0,4%.

Perhatian investor sekarang beralih ke laporan indeks harga konsumen (IHK) yang akan dirilis pada hari Rabu ini, akan menjadi penilaian terhadap kemajuan Federal Reserve dalam mencapai target inflasi 2% dan dapat mempengaruhi kebijakan suku bunga.

“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring tertekannya Rupiah dan terjadinya net foreign sell. Investor hari ini akan mencermati hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) terkait kebijakan suku bunganya,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Rabu (15/1).