ANALIS MARKET (08/10/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Bervariasi dan Berpeluang Rebound

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas Indonesia menyebutkan, melanjutkan perdagangan awal pekan ini, Senin (08/10/2018), indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak bervariasi dan berpeluang rebound dengan dukungan redanya kekhawatiran kenaikan yield obligasi, kenaikan sejumlah harga komoditas, dan peluang rebound rupiah terhadap dolar AS.

Pasar juga mulai mengantisipasi musim rilis laba 3Q18 sejumlah emiten sektoral menjelang akhir Oktober.

Sementara Wall Street akhir pekan lalu (05/10), masih melanjutkan koreksinya. Indeks DJIA dan S&P masing-masing terkoreksi 0,68% dan 0,55% di 26447,05 dan 2885,57.

Indeks Nasdaq terkoreksi 1,16% di 7788,45. Saham-saham teknologi menjadi penekan utama indeks saham Wall Street akhir pekan lalu.

Pasar masih dikhawatirkan dengan kenaikan yield obligasi AS tenor 10 yr yang mencapai 3,23% tertinggi dalam tujuh tahun terakhir.

Kenaikan yield ini seiring meningkatnya ekspektasi kenaikan bunga di AS menyusul data-data ekonomi yang menunjukkan pertumbuhan kuat.

Akhir pekan lalu data tenaga kerja yang keluar menunjukkan penambahan lapangan kerja di AS September lalu mencapai 134 ribu meskipun di bawah perkiraan 195 ribu namun tingkat pengangguran September lalu turun ke 3,7% di bawah perkiraan dan bulan sebelumnya masing-masing 3,9%. Ini merupakan tingkat pengangguran terendah di AS sejak 1969.

Sedangkan pergerakan harga komoditas akhir pekan lalu cenderung menguat. Harga minyak mentah relatif stabil di USD74,34/barel. Harga nikel di LME naik 0,9% di USD12662,5/MT.

Selama sepekan terakhir harga sejumlah komoditas energi dan logam cenderung menguat.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 5710 hingga 5780 dan berpeluang rebound, setelah tertekan selama lima hari perdagangan berturut-turut,” sebut analis FAC Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Senin (08/10/2018).