ANALIS MARKET (03/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) mengalami pelemahan pada sesi perdagangan di awal pekan ini.

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 1 basis poin ke level 6,51%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 1 basis poin ke level 6,63%.

Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 2 basis poin ke level 6,66%.

“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,51-6,78%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Selasa (03/9).

Adapun volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp15,9 triliun kemarin, lebih rendah dari volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp18.7 triliun.

FR0101 dan FR0100 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,3 triliun dan Rp2,2 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp711,2 miliar.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,45%, bergerak dari level Rp15.455/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.525/US$.

Sedangkan dari eksternal, Bursa saham dan obligasi AS tutup pada hari Senin 2 September 2024 untuk memperingati Labor Day.

Bursa AS akan kembali dibuka pada Selasa, 3 September 2024.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0084, FR0042, FR0101, FR0078, FR0087, FR0073, FR0091, FR0074, FR0096,” sebut analis BNI Sekuritas.