TLKM Akui Piutang Rp2,1 Triliun, Gojek Catat Utang Hanya Rp1,499 Triliun

Pasardana.id - Transaksi investasi Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (IDX: TLKM) pada PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) dengan total nilai Rp6,4 triliun masih menyisakan kejanggalan.
Terbaru, Pengamat Pasar Modal, Yanuar Rizky menemukan ketidaksesuaian pencatatan pengakuan piutang dan utang pada laporan keuangan TLKM tahun 2020 telah audit dan laporan keuangan GOTO dalam prospektus IPO tahun 2020, dimana terdapat selisih Rp600 miliar dari transaksi investasi melalui obligasi konversi senilai Rp2,1 triliun pada tahun 2020.
“GOTO hanya mengakui pokok utang obligasi konversi ke Telkom via Telkomsel sejumlah Rp1,499 triliun dan sisanya sekitar Rp 600 miliar adalah akrual dari sisi gap pendapatan. Ini tidak bisa diterima, karena di buku Telkom dikatakan ini non kontraktual ke arus kas dana dan bunga. Jadi, dari sisi Telkom mereka keluar cash (tunai) Rp2,1 triliun,” papar dia dalam media sosialnya, dikutip Senin (13/6/2022).
Ia melanjutkan, dari sisi pandang laporan keuangan tahun 2020 TLKM, seolah-olah Rp600 miliar yang ‘menguap’ dipulihkan pakai akrual, yang diklaim GOTO ada kontrak terkait target pendapatan.
“Padahal di Telkom dari awal dalam Laporan keuangan 2020 dan saat konversi Laporan Keuangan Juni 2021 selalu konsisten mengakui itu semua cash out (arus kas keluar), tanpa akrual…” ungkap dia.
Untuk itu, dia meminta kepada menajemen TLKM, GOTO dan akuntan publik pemeriksa laporan keuangan kedua entitas bisnis itu dapat menjelaskan kejanggalan tersebut.
“Jadi, ini butuh penjelasan, ya karena ada perbedaan soal angka pokok (cash) antara Telkom dan Goto... serupiah pun harus bisa dijelaskan kan?” pungkas dia.