Selamat, GOTO Tak Lagi Tekan Kinerja Keuangan TLKM Kuartal II 2022

Pasardana.id - Efek bersifat ekuitas PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) diperkirakan tidak lagi menjadi penekan kinerja keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (IDX: TLKM) di kuartal I 2022, setelah GOTO ditutup pada level 388 pada penutupan perdagangan sore ini, Kamis (30/6/2022).
Harga penutupan GOTO per 30 Juni 2022 itu menjadi cerminan nilai investasi Telkomsel, yang akan mempergaruhi secara langsung laba rugi induk usahanya, TLKM.
Namun demikian, banyak pelaku pasar menilai, pergerakan saham GOTO dalam satu bulan belakangan ini diduga digerakan oleh pelaku pasar yang sengaja menjaga GOTO berada di atas level 375.
“Ya indikasinya begitu, ada upaya menjaga harga,” jawab Pengamat Pasar Modal, Yanuar Rizky ketika ditanya terkait dugaan tersebut, Kamis (30/6/2022).
Jelasnya, sejak tercatat di papan perdagangan BEI tanggal 11 April 2022, GOTO sempat menyentuh level tertinggi 442, tapi turun hingga menyentuh level 181 dalam 17 hari perdagangan bursa.
Namun, mengalami kenaikan sejak 18 Mei 2022 hingga level 416 pada tanggal 15 Juni 2022.
Padahal, secara fundamental, kinerja GOTO masih mencatatkan akumulasi rugi mencapai Rp85,599 triliun pada akhir Maret 2022, atau naik 7,5 persen dibandingkan akhir Desember 2021, yang tercatat senilai Rp79,129 triliun.
Sedangkan dalam tiga bulan pertama 2022, GOTO mencatatkan rugi bersih yang membengkak 257,4 persen dibanding periode tahun 2021, yang tercatat senilai Rp1,811 triliun.
Yanuar melanjutkan, dengan kondisi fundamental tersebut, maka pergerakan GOTO di jaga harus di atas Rp388.
“Jika tidak, maka akan kembali menekan kinerja TLKM kuartal III 2022. Tentu saja ada biaya juga untuk itu, di saat tren indeks yang juga melemah,” jelas dia.
Sebelumnya, TLKM membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp6,118 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2022, atau tumbuh 1,7 persen dibandingkan periode sama tahun 2021, yang tercatat senilai Rp6,014 triliun.
Sedangkan laba yang dapat diatribusikan kepada kepentingan selain pengendali, turun 26,7 persen menjadi Rp1,738 triliun.
Untuk laba periode berjalan merosot 6,3 persen menjadi Rp7,856 triliun.
Sementara itu, laba per saham dasar naik ke level Rp61,76, sedangkan pada kuartal I 2021 berada di level Rp60,71.
Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal I 2022 tanpa audit emiten telekomunikasi BUMN itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (10/5/2022).
Jelasnya, pendapatan tumbuh 3,7 persen menjadi Rp35,208 triliun yang ditopang pendapatan data, internet, dan jasa teknologi infomatika sebesar Rp20,01 triliun atau tumbuh 4,5 persen dibanding kuartal I 2021.
Senada, pendapatan Indohome tumbuh 7,9 persen menjadi Rp6,851 triliun, Tapi pendapatan telepon turun 17,46 persen menjadi Rp3,593 triliun.
Sayangnya, beban dan biaya membengkak 10,56 persen menjadi Rp24,597 triliun karena mencatatkan kerugian yang belum direalisasikan dari perubahan nilai wajar atas investasi senilai Rp893 miliar. Pos ini pada kuartal 1 2021 justru untung Rp14 miliar.
Lebih rinci, pos ini dijelaskan dalam catatan 10 yang menyebutkan kerugian investasi pada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO).
Sebab, per tanggal 31 Maret 2022, Telkomsel menilai, nilai wajar investasi di GoTo dengan menggunakan nilai penawaran saham GoTo pada saat IPO sebesar Rp338 per saham.
“Jumlah kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar investasi Telkomsel pada GoTo pada tanggal 31 Maret 2022 adalah sebesar Rp881 miliar,” tulis manajemen TLKM.