ANALIS MARKET (01/4/2021) : IHSG Berpotensi Rebound
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (31/3), IHSG ditutup melemah 85.92 poin (-1.41%) ke level 5985.52 setelah sempat melemah lebih dari dua persen. Saham-saham disektor Industri Dasar (-2.76%) dan Keuangan (-2.28%) ditutup melemah lebih dari dua persen menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Investor asing tercatat net sell sebesar 1.11 Triliun rupiah mengiringi aksi teror dan musibah kebakaran yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini mengurangi kepercayaan investor asing. Selain itu, investor mencari aman pada saham-saham yang telah memiliki tingkat performance yang tinggi sejak akhir tahun lalu dari rebalancing portofolio institusi kuartal pertama tahun 2021.
Dari regional, Bursa saham Asia ditutup mayoritas melemah. Indeks Nikkei (-0.86%), TOPIX (-1.21%), HangSeng (-0.70%) dan CSI300 (-0.91%) yang turun merespon kekhawatiran mengenai perputaran aset dan mengingkatnya biaya pinjaman disaat imbal hasil obligasi naik.
Adapun Bursa Eropa ditutup di zona merah. Indeks Eurostoxx (-0.18%), FTSE (-0.865%) dan CAC40 (-0.34%) turun disaat investor global mempertimbangkan inflasi dan dampak pajak dari stimulus. Indeks berjangka AS sedikit berubah setelah indeks Asia mayoritas turun menjadi triger negatif. Selain itu Perjuangan Eropa dengan inokulasi dan kebangkitan keblai kasus covid-19 telah menurunkan ekspektasi pertumbuhan dan pemulihan ekonomi. Selanjutnya diawal bulan April Investor akan menanti data indeks kinerja sektor manufaktur di Tiongkok dan Indonesia sebagai indikator pemulihan ekonomi.
Sementara itu, diperdagangan hari ini, Kamis (01/4), ekuitas di Jepang mayoritas dibuka naik dengan indeks Nikkei (+1.02%) dan TOPIX (+0.63%). Investor mengalihkan perhatian mereka pada prospek stimulus pemerintah yang lebih banyak dan kemungkinan dampak pada pertumbuhan dan inflasi.
Presiden AS menyusun rencana infrastruktur $ 2,25 triliun pada hari Rabu, yang akan didanai dengan pajak perusahaan yang lebih tinggi, yang kemungkinan akan menghadapi perlawanan di Kongres. Dorongan untuk lebih banyak investasi dalam pemulihan dating dengan latar belakang dukungan bank sentral yang kuat untuk menjaga biaya pinjaman tetap rendah.
Sementara itu, data untuk bulan Maret menunjukkan perusahaan swasta AS menambahkan paling banyak pekerjaan dalam enam bulan, menambah bukti bahwa upaya vaksin dan pembukaan kembali bisnis mendorong perekrutan.
Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.49%) terpantau naik, setelah di hari sebelumnya mengalami penurunan setelah pembicaraan awal untuk pertemuan OPEC dan sekutunya tidak memberikan sinyal rencana produksi.
“Secara sentiment, IHSG berpotensi rebound di awal perdagangan bulan April. Data terbaru menunjukan indeks PMI manufaktur Indonesia bulan Maret berada di level 53.2, naik dari periode sebelumnya di 50.9. Sehingga ini mengindikasikan bahwa kegiatan manufaktur Indonesia mulai pulih. Tak hanya itu, investor juga menanti data inflasi Indonesia bulan Maret , dengan perkiraan konsensus inflasi YoY naik 1.40%,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (01/4/2021).

