Lampaui Target, DPR Apresiasi Penyelesaian Perjanjian Perdagangan Internasional

Pasardana. id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendapatkan apresiasi dari Komisi VI DPR karena telah menuntaskan perjanjian perdagangan.
Dimana isu tersebut masuk dalam Laporan Keuangan Pemerintah 2019.
Apresiasi tersebut disampaikan anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Evita Nursanti saat rapat pembahasan laporan keuangan pemerintah 2019, Kamis (27/8).
Evita secara khusus memberikan apresiasi kepada Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga yang mengemban tugas yang diberikan Presiden Jokowi dengan baik.
Evita menilai, jajaran Kemendag bisa melampaui target perjanjian perdagangan.
“Kami apresiasi Pak Wamendag atas kerja kerasnya dalam melampaui target perundingan perdagangan internasional di tengah situasi pandemi.” kata Evita.
Evita mengakui, bahwa pandemi Covid-19 membuat kesulitan dalam perundingan. Karena itu menurutnya apresiasi terhadap tekad dan kerja yang baik dari Wamendag beserta jajarannya adalah hal yang harus diberikan.
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga menilai, prestasi tersebut merupakan kerja keras berbagai pihak, termasuk Kemendag dan kementerian/lembaga lain.
“Ini adalah kerja tim, juga atas arahan dan koordinasi dari Pak Mendag. Masing-masing punya peran. Saya menyambut baik apresiasi dari Bu Evita dan tentu saja berterima kasih," katanya.
Jerry mengapresiasi seluruh anggota Tim perunding yang bekerja keras dan berdedikasi menuntaskan target tersebut.
Dia melihat apresiasi sebagai cambuk bagi dirinya dan seluruh tim perunding agar terus bekerja keras.
Lebih lanjut Jerry memaparkan tantangan di tengah pandemi adalah bagaimana membuat iklim perundingan bisa mendekati iklim ketika bertemu langsung.
Jerry juga menyebut penggunaan teknologi memudahkan untuk menyelesaikan beberapa butir perundingan, tetapi memang koneksi antar pribadi menjadi agak kurang. Namun, kualitas hasil perundingan tetap bisa dipertanggung-jawabkan.
“Yang penting semua perundingan perdagangan itu untuk kepentingan bangsa dan negara. Itu tekad dan inti dari seluruh kerja perundingan. Jadi, kami mengukur sejauh mana kualitas hasil perundingan juga dari sejauh mana ia bermanfaat bagi kepentingan seluruh bangsa dan negara. Itu poin utamanya," tandasnya.