ANALIS MARKET (14/5/2019) : Perang Tarif Antara US dan Tiongkok Masih Menjadi Katalis Pergerakan Pasar

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian NH Korindo Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (13/5), IHSG ditutup melemah ditekan oleh sektor industri dasar dan konsumer.

Adpaun sector perdagangan yang mengalami Top Losers JCI, yaitu: Basic Industry (-2.7%), Property (-2.7%), dan Misc. Industry (-1.7%).

Sedangkan INNI Index melemah -1,07%, penurunan ini ditekan saham pada sektor properti yang senada dengan penurunan jumlah pengguna kredit pemelikan rumah (KPR) pada kuartal I-2019

Lebih lanjut, riset juga menyebutkan, diperdagangan kemarin (13/5), IHSG menerima net sell asing sebesar Rp694 miliar.

Sektor perbankan masih mencatatkan net sell asing terbesar mencapai Rp281 miliar.

Sebelumnya, Tiongkok sempat memangkas target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019 di kisaran 6%, jika realisasi target pertumbuhan ekonomi mencapai batas bawah maka sebagai negara perekonomian tebesar kedua akan mebawa dampak signifikan bagi negara lainnya, termasuk Indonesia.

Investor domestik mencatatkan net buy di semua sektor. Sektor perbankan menerima net buy terbesar mencapai Rp283 miliar dan sektor infrastruktur sebesar Rp98,7 miliar.

Disisi lain, Dow Jones ditutup melemah 2,38% ke level 23.324, ditekan oleh saham Boeing Co (-4,9%) dan Saham Caterpillar Inc (-4,6%). Setelah US resmi menaikkan tarif impor pada barang-barang Tiongkok pada 10/5/19.

Tiongkok menanggapi persoalan itu dengan menaikkan tarif lebih tinggi pada US$60 miliar produk impor dar iUS.

Dari sisi domestik, Badan Pusat Statistik dijadwalkan untuk merilis data perdagangan internasional Indonesia periode April 2019 pada 15/5/19.

“Jika data neraca dagang Indonesia membukukan positif, maka hal itu merupakan katalis positif untuk penguatan IHSG,” jelas analis NH Korindo Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (14/5/2019).