3 Langkah Mudah Berinvestasi Reksadana bagi Pemula

Oleh Ryan Filbert*
@RyanFilbert

 

Ketakutan banyak orang dalam memulai berinvestasi pada reksadana adalah sedikitnya informasi yang memberikan panduan secara sederhana untuk bisa berinvestasi.

Mungkin memang benar, panduan sederhana agar bisa berinvestasi adalah cukup dengan mulai dengan membuka rekening reksadana lalu memilih produk reksadananya, namun produk reksadana tidak sedikit, contohnya, berdasarkan instrument kelolaannya saja, reksadana sudah dibagi menjadi 4 kategori, meskipun Anda sudah memilih satu dari empat kategori, Anda akan dihadapkan pada pilihan yang begitu banyak, dimana pada setiap jenis reksadana terdapat lebih dari 50 perusahaan manager investasi yang mengeluarkan, lalu bagaimana membelinya agar memiliki hasil yang optimal? Apakah Anda setuju?

Dalam memulainya, setidaknya ada 3 langkah mudah, yaitu waktu, produk dan uang. Apa maksudnya?

 

Langkah pertama: waktu

Reksadana bila diibaratkan adalah sebuah kendaraan yang Anda sewa lengkap dengan supirnya, dimana Anda tidak bisa mengendarai kendaraan sendiri dan Anda akan menyewa kendaraan dengan lengkap pengendaranya, dimana pengendaranya bisa dipilih secara umum menjadi 4 kecepatan:

  • Lambat dan stabil; reksadana pasar uang
  • Sedang; reksadana pendapatan tetap
  • Cepat; reksadana campuran
  • Pembalap; reksadana saham

Mengapa justru pada langkah pertama ini justru pertimbangannya adalah waktu? Investasi pada prinsip dasarnya adalah ingin mencapai sebuah tujuan, bagaimana dengan Anda? Anda juga berinvestasi untuk sebuah tujuan bukan?

Tujuan yang sangat standar adalah ingin mengembangkan asset alias mendapatkan keuntungan, namun sebuah tujuan yang jauh lebih baik adalah bila dapat mengatakan mengembangkan uang untuk keperluan apa, misalnya, untuk keperluan biaya pendidikan anak dalam 5 tahun ke depan, ketika tujuan dan waktunya tertuju dengan baik maka sebenarnya reksa dana bisa menjadi salah satu kendaraannya.

Waktu yang panjang tentunya menjadi sebuah perjalanan yang lebih jauh dibandingkan untuk kebutuhan hanya berjangka 1 tahun. Tentunya dengan hanya memiliki waktu yang sempit, Anda juga tidak ingin menaruh dana Anda pada sebuah investasi yang berpotensi naik tinggi dan berpotensi turun dalam, karena dengan jangka yang pendek, apa nasibnya ketika dana sudah harus dibutuhkan justru investasinya sedang merugi?

Ya, reksadana adalah sebuah investasi yang memiliki resiko, apakah Anda menjadi takut berinvestasi pada reksadana ketika mengetahuinya? Hal itu tidak perlu, mengapa? Kehidupan kita adalah mampu mengantisipasi resiko bukan selalu menghindari, karena tidak ada satupun di dunia ini yang bebas resiko.

Kembali masalah waktu, karena kita menginginkan kepastian dan kestabilan akibat investasi dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun, maka reksadana pasar uang akan menjadi pilihannya. Perbandingan utama reksadana pasar uang adalah dapat bersaing dengan produk deposito perbankan.

Sedangkan bila investasi Anda ingin mencukupi sebuah tujuan jangka panjang mencapai 5 tahun, maka kendaraan reksadana saham bisa menjadi sebuah pilihan. Apakah yang mendasarinya? Mengapa jangka panjang justru mencari seorang supir pembalap untuk investasi kita?

Kita perlu mengetahui, bahwa reksadana saham, aset yang dikelolanya akan ditempatkan mayoritas pada saham. Saham adalah sebuah instrument yang diperdagangkan dibursa atau di pasar saham, sehingga naik dan turun harganya cukup dinamis. Sehingga bisa naik secara tinggi namun pada sebuah kondisi harga saham juga bisa cukup mengalami penurunan, contohnya adalah pada tahun 2015, bursa saham Indonesia turun diatas 20% dalam setahun, apakah kita perlu khawatir?

Jelas kita perlu khawatir, namun disinilah kita perlu memahami bahwa saham adalah sebuah bukti kepemilikan kita terhadap perusahaan, andaikan Anda membeli secara langsung saham perusahaan perbankan, maka keuntungan (dan juga kerugian) terhadap perbankan itu akan menjadi hal yang bisa kita nikmati (dan derita).

Namun, apa yang menyebabkan sebuah perusahaan dibentuk? Secara normal dan wajar maka perusahaan dibentuk untuk sebuah misi pelayanan dan mendapatkan keuntungan, sehingga perusahaan yang sahamnya diperdagangkan juga akan melakukan proses menghasilkan keuntungan dan bertahan dari persaingan usaha, yang pada akhirnya dapat bertumbuh, perusahaan yang mengalami pertumbuhan akan menyebabkan harga sahamnya naik dari waktu ke waktu, dimana pertumbuhan sebuah perusahaan dapat secara mudah dilihat dalam jangka waktu 5 tahun.

Disinilah sebuah hubungan yang kita pahami bahwa, dengan memiliki reksadana saham, yang sahamnya telah diteliti dan dipelajari oleh analis perusahaan pengelola reksadana(manager investasi) akan juga dirasakan keuntungannya dalam jangka waktu panjang(diatas 5 tahun), sehingga kekhawatiran kita dalam berinvestasi pada reksadana saham menjadi lebih tenang setelah mengetahui pola berpikir investor reksadana saham yang sebenarnya.

Pilihlah jenis reksadana sesuai dengan kebutuhan akan waktu, kesalahan pemula adalah fokus pada melihat potensi besarnya keuntungan reksadana saham yang beresiko namun hanya ingin berinvestasi dalam jangka waktu 1 tahun saja, maka resiko menjadi terbuka lebar.

 

Langkah kedua: produk

Setelah mengetahui waktu berinvestasi dan masuk pada kategori reksadana, maka kita dihadapkan pada banyak produk reksadana dalam 1 kategori.

Seperti reksadana saham, setiap tahunnya akan muncul reksadana baru racikan dari manager investasi, namun apakah semua produk selalu bagus?

Jawabannya adalah tidak, secara logika sederhana, dalam sebuah balap mobil ataupun motor di sirkuit, juga terdapat urutan peringkat pembalap dari peringkat 1 hingga peringkat terbawah dan bisa saja ada pembalap yang tidak sampai finish karena kecelakaan di jalan.

Sekarang adalah saatnya memilih pengendara atau supirnya, melihat kepiawaian pengendara pada reksadana bagaimanapun harus melihat perjalanan masa lalu dari produk tersebut.

Memang pada akhirnya Anda juga tidak bisa memilih secara buta, seorang investor yang baik setidaknya sedikit mau berpikir, karena memilih reksadana sama seperti memilih partner usaha, dimana partner usaha yang baik akan mengantarkan kita pada sebuah tujuan yang sesuai harapan, bila tidak, ya Anda tau sendiri hasilnya.

Memilih manager investasi dan produknya terlihat dari 2 hal mendasar, bagaimana kinerjanya pada masa lalu, apakah bisa bersaing dari pesaingnya baik saat pasar bergairah maupun lesu, serta bagaimana dengan pertumbuhan dana yang dikelola.

Manager investasi yang pertumbuhan dana kelolaannya lambat pastinya akan menjadi sebuah pertanyaan tersendiri bukan? Dan produk yang baik akan dapat diketahui dengan mau mempelajari perjalanan historisnya.

 

Langkah ketiga: Uang

Investasi reksadana tentu memerlukan dana, dan perlu kiat ketahui memiliki dana yang sangat banyak diawal untuk berinvestasi reksadana ketika Anda masih pemula adalah sebuah resiko tersendiri, mengapa?

Karena tidak ada satupun yang tahu apakah masa depan atau esok hari akan menjadi naik atau turun pada keadaan pasar.

Cara terbaik bagi pemula adalah dengan membagi resiko dengan masuk secara berangsur sama seperti menabung pada reksa dana.

Bila Anda menghendaki berinvestasi pada reksadana beresiko lebih tinggi misalkan reksadana saham selama 10 tahun maka bisa saja Anda berinvestasi sebanyak 120x membeli dengan setiap bulan 1x. Karena Anda mungkin orang yang awam dan tidak mengetahui sebuah kondisi pasar apakah pasar sedang bergairah atau lesu, maka dengan masuk bertahap seperti itu sebenarnya Anda sedang berusaha mendapatkan nilai terdekat dari kondisi pasar saat itu.

 

*Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).