3 Tipe Metode Investasi bag.1
Metode system portofolio yang bisa dilakukan dengan segera
Bimbingan ke-2 oleh Morningstar mengenai money plan flow practice
Akhirnya, anda pasti sudah mengerti mengenai hasil (yield/return) yang harus didapat dengan target. Kemudian, kali ini mari kita pikirkan point ini yaitu untuk merealisasikan hasil yang ditargetkan itu, investasi apa dan berapakah besar investasi yang sebaiknya dilakukan?
Banyak orang yang merupakan investor pemula tersandung dengan tahap ini, tetapi tidak ada hal yang perlu dikhawatirkan. Anda bisa mengatur portofolio dengan mudah hanya dengan memilih produk investasi yang sesuai dengan anda dari 3 tipe yang ada pada metode yang akan diperkenalkan kali ini,
Dari reksa dana yang ada beberapa macamnya, jika dibagi secara kasar maka terbagi menjadi 5 jenis.
Dalam reksa dana terdapat bermacam-macam jenis. Jika dilihat secara detil, seberapapun juga reksadana bisa diklasifikasikan beragam, tetapi disini jika kita bagi secara kasar, maka investasi reksadana dibagi menjadi 2 sudut pandang yang disebut dengan investasi apa yang akan saya lakukan? dan di Negara atau kota mana saya akan berinvestasi?
Investasi yang akan dilakukan ? : Utamanya, ada 2 macam tipe investasi yaitu melakukan investasi yang terpusat pada obligasi (tipe obligasi) dan investasi yang berpusat pada saham (tipe saham)?1.
Di Negara dan kota mana anda berinvestasi? : Utamanya, bisa diklasifikasikan menjadi 3 macam yaitu investasi yang hanya dilakukan di dalam negeri (tipe domestic), investasi di negara maju (tipe Negara maju), investasi di negara berkembang (tipe negara berkembang), namun mungkin produk reksa dana yang berbasiskan pada tempat investasi seperti ini belum terlalu populer di Indonesia. Tapi sebagai pelajaran, ada baiknya kita tetap bahas.
Jika diklasifikasikan, ada 6 jenis.
Berdasarkan klasifikasi ini maka akan ada perbedaan yang besar pada resiko dan return. Tolong perhatikan gambar dibawah ini!.Ini adalah grafik yang memperlihatkan resiko dan return dari 6 item klasifikasi tersebut.
Return dan resiko pada masing kelas asset.
Jika melihat gambar ini maka bisa dipahami bahwa investasi saham di Negara berkembang menarik perhatian kita dengan tingginya return, akan tetapi diketahui juga bahwa resiko pada klasifikasi inipun juga tinggi. Disisi lain, investasi obligasi domestic memiliki nilai return yang rendah dan sebagai gantinya resikonya pun bisa dibaca cukup rendah.
Resiko dan return selalu berada seperti kedua sisi mata uang yang sama. Jika nilai return tinggi maka resikonya-pun tinggi dan begitu sebaliknya. Tidak akan pernah ada lucrative deal (tawaran menggiurkan) seperti resiko rendah dengan return yang tinggi. Namun, setiap manusia ingin resiko yang rendah dengan return yang tinggi bukan? Oleh karena itu dengan prinsip in maka ada metode yang bisa mendekatkan keinginan manusia tersebut. .
Saya pikir anda bisa memahami dengan implementasi return yang tinggi dari investasi jenis obligasi dan menurunkan resiko dari investasi jenis saham. Anda dapat melihat gambar di atas sekali lagi. Pada 6 portofolio yang sudah di-plot dalam gambar tersebut, merupakan return dan resiko jika menginvestasikan uang dengan sama rata dalam 6 klasifikasi yang 3 diantaranya adalah obligasi dan 3 lainnya adalah saham. Bagaimana menurut anda?
Artinya, untuk memperoleh hasil yang stabil sambil menjaga level resiko, maka investasi diversifikasi adalah lebih baik, (hal ini disebut dengan crossed portofolio) daripada investasi yang hanya dilakukan pada investasi saham saja atau investasi obligasi saja.
Kemudian, setelah memahami pentingnya aloksi dalam investasi asset, hal yang akan menjadi masalah adalah hal seperti seberapa besar sebaiknya anda menginvestasikan uang dan dengan persentasi berapa besar dari masing-masing tipe tersebut?
Persentasi ini akan terus berubah bergantung dengan seberapa besar anda menargetkan persentasi hasil investasi anda.
Disamping investasi reksadana, ada bermacam-macan jenis lainnya, seperti investasi real estate, commodity, investasi dengan theme (shale gas, bio dll), hedge funds dll, akan tetapi dari rangkaian ini, dengan mempertimbangkan level resiko untuk orang yang akan memulai investasi reksadana sejak sekarang maka investasi saham dan obligasi jatuh sebagai pilihan.
Sebenarnya portofolio yang cocok untuk anda adalah yang ini !
Tipe investasi yang manakah yang baik? Seberapa besar uang yang sebaiknya dialokasikan dan berapa persentasinya?. Persentasi ini akan terus berubah bergantung dengan seberapa besar anda menargetkan persentasi return anda.
Pada target itu, silahkan cek dengan tiga tipe dibawah ini yang manakah yang sesuai. Anda akan memahami persentasi (rasio) alokasi investasi asset yang anda inginkan menurut anda. Apakah anda ingat target hasil dari anda sendiri dan sudah didapat di part 1 series ini?
Target hasil kurang dari 3%
Tipe investasi yang stabil
Anda yang memiliki target hasil investasi kurang dari 3%, ada tipe investasi yang stabil. Karena ada margin (allowance) pada balance dana yang diperlukan dan periode investasi sampai dengan life event, maka tidak diperlukan untuk membeli investasi reksadana dengan resiko yang relative tinggi seperti investasi di Negara berkembang. Alokasikan dana dalam 4 jenis dan mulailah dengan investasi obligasi dalam negeri kemudian mari kita lakukan manajemen investasi dengan stabil.
Target hasil diatas 3% dan kurang dari 5%
Standard Type
Anda yang memiliki target investasi diatas 3% dan kurang dari 5%, merupakan investasi tipe standar yang menuju jalan utama dalam performance-nya dari investasi reksadana. Jika melakukan manajemen investasi dengan mengalokasikannya ke 5 jenis investasi kecuali obligasi dalam negeri, maka bukan mustahil untuk bisa mencapai target hasil loh!
Target hasil diatas 5% dan kurang dari 8%
Tipe manajemen investasi yang dikelola secara aktif
Anda yang memiliki target hasil investasi diatas 5% dan kurang dari 8%, perlu untuk melakukan manajemen investasi asset secara aktif. Mari kita capai target hasil dengan meninggikan rasio investasi saham Negara berkembang dan Negara maju tanpa berinvestasi dengan obligasi dalam negeri dengan nilai return yang rendah. Namun, pada investasi reksadana jenis saham anda bisa mengharapkan return yang tinggi dan sebaliknya anda tidak boleh lupa akan resikonya yang juga tinggi. ?
Bagi anda yang tidak menemukan kecocokan dari pilihan manapun diatas, dengan kata lain mungkin anda adalah orang yang memiliki target investasi diatas 8%. Jika begitu, apa yang sebaiknya anda lakukan?
Jika memiliki target investasi diatas 8% ?
Anda yang memiliki target investasi diatas 8%, sangat disayangkan karena anda tidak bisa direkomendasikan untuk melakukan investasi asset dengan reksadana. Bagi anda yang memiliki pemikiran meskipun saya dengar ada investasi reksadana yang meningkatkan performance diatas 8%, lalu kenapa? maka harap anda mengingat bahwa pada asalnya investasi adalah financial instruments untuk melakukan manajemen investasi dana yang memiliki target jangka menengah dan jangka panjang.
Pastinya, investasi yang bisa meningkatkan performance 8% dalam waktu 1 tahun itu ada banyak. Bagaimanapun juga itu adalah pembicaraan mengenai investasi 1 tahun. Untuk menemukan investasi reksadana yang mencapai target performance diatas 8% secara berkelanjutan merupakan pekerjaan yang sulit.
Jika target hasil berada diatas 8%, mari kita luruskan lagi perencanaannya dan kembali ke titik awal. Apakah bisa memperpanjang periode sampai dengan life event, setiap hari juga menabung sedikit saja, lalu meninjau kembali pinjaman kredit rumah dan asuransi, dan apakah bisa menambah dana akumulasi investasi setiap bulannya?
Jika anda menemukan bagian yang bisa diperbaiki, Cobalah lakukan perhitungan target hasil dengan mesin kalkulator keuangan , untuk tipe format asset silahkan klik link ini , lalu kalkulator keuangan dengan tipe daya penggunaan asset silahkan klik link ini.
Jika mendengar investasi dana dengan reksadana, mungkin banyak orang yang berpikir bahwa point utamanya adalah memilih produk.
Tentu saja, karena kinerja pada investasi reksadana adalah percampuran yang baik dan yang buruk maka perlu untuk memilih produk dengan cermat.
Akan tetapi,hal yang lebih penting dari pada memilih produk reksadana pribadi adalah hal-hal seperti jenis investasi reksadana yang mana? seberapa besar alokasi dana?
Didalam dunia manajemen investasi, dikatakan bahwa efek yang memberikan performance baik dan buruk dalam pemilihan produk financial individu adalah 20%, sisa 80% nya diputuskan oleh alokasi dana. Memikirkan distribusi asset, hal tersebut adalah hal yang sangat penting.
Selanjutnya: 3 Tipe Metode Investasi bag.2