ANALIS MARKET (11/2/2025): IHSG Diperkirakan Cenderung Tertekan

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (10/02), IHSG ditutup melemah - 94,43 poin (-1,40%) ke 6.648,14.
Pelemahan IHSG disebabkan berlanjutnya aksi jual investor asing pada saham big caps.
Kemarin, TLKM (-5,79%), BREN (-5,34%), BMRI (-2,91%), & BBCA (-2,14%) menjadi pemberat market.
Sebagai catatan, IHSG empat hari sudah turun secara beruntun dengan total -6,31%.
Dari eksternal, dolar mengalami penguatan akibat kekhawatiran pelaku pasar terhadap lonjakan inflasi AS setelah Trump berencana mengenakan tarif sebesar 25% kepada semua impor baja dan aluminium.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup menguat, DJIA (+0,38%), S&P 500 (+0,67%), & Nasdaq (+0,98%).
Investor mengabaikan ancaman tarif terbaru dari Presiden Trump dan lebih fokus pada kenaikan saham teknologi utama.
Pembuat chip AI Nvidia dan Broadcom melonjak masing-masing +3% dan +4,5%.
Saham baja dan aluminium juga melonjak setelah Trump menegaskan kembali rencana tarif 25% pada semua impor logam ini, dengan Cleveland-Cliffs melonjak +18,1% dan Nucor naik +5,7%.
Di sisi lain, ketidakpastian tetap ada karena pasar menunggu pengumuman kebijakan lebih lanjut dari Gedung Putih dan kesaksian Ketua Federal Reserve Jerome Powell di depan Kongres.
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan cenderung tertekan seiring berlanjutnya tekanan jual investor asing pada saham big caps. Investor hari ini akan mencermati rilis data Laporan Survei Konsumen Indonesia (Jan-25),” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Selasa (11/2).