ANALIS MARKET (10/9/2024) : Ada Potensi Peningkatan Demand terhadap SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, pada sesi perdagangan di awal pekan ini, harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak mixed dengan keccenderungan melemah.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) naik sebesar 1 basis poin ke level 6,48%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) naik sebesar 2 basis poin ke level 6,62%.
Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 2 basis poin ke level 6,63%.
“Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,51-6,71%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Selasa (10/9).
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp14,1 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari Jumat lalu yang tercatat sebesar Rp12,0 triliun.
FR0050 dan FR0097 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,05 triliun dan Rp2,64 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,83 triliun.
Selain itu, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,51%, bergerak dari level Rp15.378/US$ di hari Jumat menjadi Rp15.456/US$.
Adapun dari eksternal, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif untuk pasar obligasi.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun turun sebesar 1bp dari posisinya di hari Jumat menjadi 3,49%, dan yield curve UST 10-tahun turun 2bp menjadi 3,70%.
Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di 71bp.
Sementara itu, Pemerintah Indonesia akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada tanggal 10 September 2024 dengan target indikatif sebesar Rp8,0 triliun.
Dalam lelang kali ini, Pemerintah akan menawarkan tujuh seri Sukuk yaitu seri SPNS01042025 (6 bulan), SPNS09062025 (9 bulan), PBS032 (1,8 tahun), PBS030 (3,8 tahun), PBS004 (12,4 tahun), PBS039 (16,8 tahun), dan PBS038 (25,3 tahun).
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0037, FR0052, FR0087, FR0085, FR0054, FR0058, FR0074, FR0096, FR0080,” sebut analis BNI Sekuritas.