ANALIS MARKET (23/7/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas pada Harga dan Yield dari Instrumen SBN Berdenominasi Rupiah

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian Fixed Income BNI Sekuritas menyebutkan, indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tergambar dari peningkatan yield US Treasury (UST).

Yield curve UST 5-tahun meningkat tipis dari posisinya hari Jumat (19/7) sebesar 1 bp menjadi 4,17%, dan yield curve UST 10-tahun juga meningkat sebesar 1bp menjadi 4,26%.

Sementara Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia turun sebesar 2bp menjadi 75 bp.

Di sisi lain, Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 23 Juli 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dengan target maksimal Rp33 triliun.

Dalam lelang kali ini, Pemerintah menawarkan tujuh seri SUN, yaitu; SPN03241023, SPN12250710, FR0101, FR0100, FR0098, FR0097, dan FR0102.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dalam beberapa hari terakhir, kami memperkirakan total incoming bid akan berada di kisaran Rp35-55 triliun,” sebut analis Fixed Income BNI Sekuritas dalam riset Selasa (23/7).

Ditambahkan, “Dengan mempertimbangkan kondisi pasar, kami melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield dari instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0084, FR0056, FR0042, FR0071, FR0101, FR0085, FR0091, FR0058, FR0096, FR0100.”