Volume SBN Diperdagangan Kamis Kemarin Senilai Rp12,19 Triliun dari 41 Seri

Pasardana.id - Volume perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) yang dilaporkan pada perdagangan kemarin (19/9) tercatat senilai Rp12,19 triliun dari 41 seri Surat Berharga Negara yang diperdagangkan, dengan volume perdagangan seri acuan yang dilaporkan senilai Rp3,39 triliun.
Dalam laporan riset yang dirilis Kamis (20/9/2018), analis fixed income MNC Securities, I Made Adi Saputra mengungkapkan, Sukuk Ritel seri SR008 menjadi Sukuk Negara dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp167,35 miliar dari 11 kali transaksi di harga rata - rata 100,70% dengan diikuti oleh perdagangan Project Based Sukuk seri PBS015 senilai Rp148 miliar dari 6 kali transaksi di harga rata - rata 85,91%.
Sementara itu, dari perdagangan Surat Utang Negara, Obligasi Negara seri FR0072 ditransaksikan senilai Rp1,64 triliun dari 95 kali transaksi di harga rata - rata 95,21% dan diikuti oleh perdagangan seri FR0064 senilai Rp1,57 triliun dari 67 kali transaksi di harga rata - rata 86,14%.
Adapun dari perdagangan obligasi korporasi, volume perdagangan yang dilaporkan tercatat senilai Rp1,023 triliun dari 50 seri obligasi yang diperdagangkan.
Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B (TLKM02B) menjadi obligasi korporasi dengan volume perdagangan terbesar, senilai Rp160 miliar dari 4 kali transaksi di harga rata - rata 103,52% dan diikuti oleh perdagangan Obligasi Berkelanjutan III Tower Bersama Infrastructure Tahap I Tahun 2018 (TBIG03CN1) senilai Rp100 miliar dari 1 kali transaksi di harga 100,00%.
Sementara itu, nilai tukar Rupiah ditutup dengan mengalami pelemahan sebesar 20,00 pts (0,13%) di level 14875,00 per Dollar Amerika. Bergerak dengan mengalami pelemahan sepanjang sesi perdagangan pada kisaran 14870,00 hingga 14915,00 per Dollar Amerika, Rupiah memimpin pelemahan mata uang regional.
Selain Rupiah, mata uang Yen Jepang (JPY) juga mengalami pelemahan terhadap Dollar Amerika dan diikuti oleh Ringgit Malaysia (MYR). Sedangkan mata uang Rupee India (INR) pada perdagangan kemarin ditutup dengan mengalami penguatan terhadap Dollar Amerika, sebesar 0,51% dan diikuti oleh mata uang Baht Thailand (BHT) sebesar 0,29%.
Adapun dari perdagangan surat utang global, pergerakan harganya cenderung mengalami penurunan sehingga mendorong terjadinya kenaikan imbal hasil. Imbal hasil dari US Treasury dengan tenor 10 tahun dan 30 tahun masing - masing ditutup dengan kenaikan di level 3,063% dan 3,209%.
Kenaikan imbal hasil juga didapati pada surat utang Jerman di level 0,488% dan surat utang Inggris di level 1,613%.
Imbal hasil surat utang Jepang juga terlihat mengalami kenaikan ynag cukup besar di level 0,116%, dimana saat ini surat utang Jepang juga diperdagangkan dengan kembali mengalami kenaikan imbal hasil di level 0,123% di tengah keputusan Bank Sentral Jepang untuk mempertahankan suku bunga acuan di angka -0,1%.