ANALIS MARKET (06/8/2024) : Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah Berpotensi Bergerak Fluktuatif
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup menguat pada sesi perdagangan kemarin (05/8).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) turun sebesar 8 basis poin menjadi 6,60%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) turun sebesar 6 basis poin menjadi 6,77%.
Sementara data Bloomberg menunjukkan level yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 4 basis poin menjadi 6,81%.
“Level yield curve 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami untuk minggu ini, yaitu di kisaran 6,74-6,95%,” sebut analis BNI Sekuritas dalam riset Selasa (06/8).
Lebih lanjut disebutkan, Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp11,9 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari Jumat lalu yang tercatat sebesar Rp11,6 triliun.
FR0100 dan FR0101 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp2,8 triliun dan Rp2,3 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp925,6 miliar.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 0,07%, bergerak dari level Rp16.200/ US$ di hari Jumat menjadi Rp16.189/US$.
Sementara itu, dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung mixed, tergambar dari penurunan yield US Treasury (UST) dan peningkatan Credit Default Swap (CDS) Indonesia.
Yield curve UST 5-tahun bertahan di 3,62%, dan yield curve UST 10-tahun turun tipis sebesar 2bp menjadi 3,78%.
Di sisi lain, CDS 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 3bp menjadi 82bp, mengindikasikan peningkatan risk aversion para investor.
Adapun Pemerintah Indonesia akan melaksanakan lelang SUN pada tanggal 6 Agustus 2024 dengan target indikatif sebesar Rp22 triliun dengan target maksimum Rp33 triliun.
Dalam lelang kali ini, Pemerintah menawarkan delapan seri SUN yaitu SPN03241106, SPN12250807, FR0101, FRSDG001, FR0103 (NEW), FR0098, FR0097, dan FR0102.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dalam beberapa hari terakhir, kami memperkirakan total incoming bid akan berada di kisaran Rp40-60 triliun,” sebut analis BNI Sekuritas.
Ditambahkan, “Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, kami melihat adanya potensi volatilitas harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, kami memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0090, FR0042, FR0052, FR0085, FR0073, FR0054, FR0058, FR0096.”