Hindari Perdagangan Orang Dalam, OJK Perlu Awasi Pelaksanaan Program Opsi MSOP dari GOTO
Pasardana.id - Pelaku pasar meminta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk memastikan pelaksanaan program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (IDX: GOTO) jauh dari praktik insider trading atau perdagangan orang dalam.
Pengamat Pasar Modal, Yanuar Rizky mengingatkan, praktik program opsi kepemilikan saham Karyawan dan Manajemen serta Konsultan telah menyebabkan saham Enron di Wall Street menjadi skandal transaksi benturan kepentingan oleh orang dalam (insider trading) di tahun 2001.
Ia melanjutkan, praktik MSOP (Management Stock Option) yang menjadi dasar dan jadi alasan Direktur hingga Komisaris dapat membeli saham GOTO dengan harga Rp2 per lembar merupakan cara usang.
“Perlu penegakan aturan MSOP, kalau tidak, maka percuma adanya aturan, (tapi) kita biarkan hal-hal terkait konflik kepentingan. Kita membuat otoritas hukum juga diam saja,” kata dia kepada Pasardana.id, Selasa (16/1/2024).
Lebih jauh ia bilang, praktik tersebut juga menjadi pembuktian investasi Telkomsel pada GOTO pada harga Rp265 per lembar untuk mendongkrak valuasi emiten teknologi tersebut.
“Harga perolehan para pengendali GOTO pada saat sebelum IPO di harga Rp1 per lembar. Sementara, para pengendalinya memperoleh Rp 1/lembar, jadi yang jual di pra IPO dapat keuntunhan 265 kali lipat,” jelas dia.
Lebih lanjut Yanuar menenggarai, jika para manajemen hingga pengendali terus melakukan penjualan, maka GOTO akan terus tertekan, sedangkan para penjual dari kalangan manajemen masih memperoleh keuntungan berpuluh kali lipat.
“Satu hal lagi, ini ada pakai uang BUMN, jadi ada transaksi uang negara dan ada hak rakyat,” kata dia.
Terakhir, manajemen melaporkan Komisaris Utama GOTO, Agus DW Martowardojo menebus opsi 169.585.462 saham seri A dengan harga beli Rp2 per saham pada tanggal 10 Januari 2024.
Aksi beli itu bagian dari program Opsi Saham Karyawan dan Konsultan saham yang dimiliki oleh GoTo Poepleverse Fund (GPF).

