ANALIS MARKET (16/7/2021) : Pergerakan IHSG Akhir Pekan Dibayangi Aksi Profit Taking

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (15/7), IHSG ditutup naik (+1.13%) ke level 6046.75, membalikan kerugian yang terjadi pada perdagangan sebelumnya akibat aksi jual investor yang kehilangan sedikit kepercayaan investasinya ditengah badai kasus covid-19 di Indonesia. Saham-saham perbankan berhasil mendorong IHSG hingga menguat sepersen dimana saham BBCA (+2.1%), BBRI (+2.7%), BMRI (+3.1%) dan ARTO (+3.8%) naik optimis dan menjadi leader penguatan. Investor asing melakukan aksi beli bersih sebesar 555.34 Miliar rupiah. Data neraca perdagangan alami penurunan surplus dibulan Juni 2021 sebesar $1.32 Miliar jika dibandingkan bulan sebelumnya sebesar $2.37 Miliar sehingga Total surplus neraca perdagangan semester 1 2021 mencapai $ 11.86 Miliar. Kenaikan tertinggi terjadi pada ekspor sektor pertanian mencapai 33%, disusul migas 27,23%, pertambangan 11,75%, dan industry pengolahan 7,34%. Sedangkan dibandingkan Juni 2020, kenaikan ekspor tertinggi terjadi pada sektor migas mencapai 117,15%, disusul pertambangan 92,8%, industri pengolahan 45,92%, dan pertanian 33,04%.

Di sisi lain, Bursa saham Asia ditutup bervariasi dimana pelemahan di pimpin oleh indeks saham Jepang dengan indeks Nikkei (-1.15%) dan TOPIX (-1.20%) turun lebih dari sepersen sedangkan indeks saham Tiongkok dan Hongkong alami penguatan dengan indeks CSI300 (+1.35%) dan HangSeng (+0.75%) yang naik rata-rata sepersen. Bursa saham di Tiongkok optimis ditengah data Pertumbuhan kuartal kedua China sebagian besar melambat sejalan dengan ekspektasi bahkan ketika peningkatan dalam belanja konsumen menunjukkan pemulihan yang lebih seimbang.

Sedangkan Bursa Eropa mayoritas melemah. Indeks FTSE (-1.12%), DAX (-1.01) dan CAC40 (-0.99%) turun mengiringi pelemahan indeks berjangka AS karena investor menilai perlambatan pertumbuhan di China akan menjadi katalis negatif. Pound Inggris naik setelah pembuat kebijakan Bank of England mengatakan penarikan stimulus mungkin tepat segera.

Sementara itu, Indeks Nikkei (-0.96%) dan TOPIX (-0.10%) berada di zona merah di awal perdagangan Jumat (16/7) pagi ini, akibat kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan ekonomi.

Adapun Ketua Federal Reserve Jerome Powell semalam membela sikap akomodatif bank sentral dalam menghadapi inflasi tinggi yang tidak nyaman. Para pejabat memperkirakan lonjakan sementara dalam tekanan harga di tengah pembukaan kembali dari pandemi, tetapi beberapa yang lain khawatir akan inflasi yang lebih ketat yang dapat merusak prospek ekonomi.

Di tempat lain, pemerintahan Biden akan mengeluarkan peringatan yang memperingatkan perusahaan-perusahaan AS tentang risiko melakukan bisnis di Hong Kong ketika China memperketat kendalinya atas pulau itu, babak terbaru dalam ketegangan yang sedang berlangsung antara Washington dan Beijing. Dari komoditas, harga minyak (-0.15%) masih terpantau turun menuju penurunan mingguan terbesar sejak pertengahan Maret, dirugikan oleh wabah virus di beberapa bagian dunia dan di tengah ketidakpastian kesepakatan OPEC+ untuk meningkatkan pasokan.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG akhir pekan dibayangi aksi profit taking,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Jumat (16/7/2021).