ANALIS MARKET (27/4/2021) : Pergerakan IHSG Cenderung Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (26/4), IHSG (-0.86%) ditutup turun 52.04 poin ke level 5964.82 dengan saham-saham di sektor keuangan (-1.85%), Infrastruktur (-1.29%) dan Industri Dasar (-1.29%) memimpin pelemahan hingga akhir sesi perdagangan. Kerapuhan optimis investor terhadap keberhasilan vaksinasi global dengan angka kasus covid-19 yang menurun menjadi faktor utama. Investor asing melakukan aksi jual sebesar 226.57 miliar rupiah. Saham-saham perbankan menjadi yang terbanyak dijual investor asing seperti BBRI (-2.59%), BMRI (-2.85%) dan BBTN (-3.37%). Investor beralih ke AS yang merupakan dampak dari PDB AS kuartal pertama tahun 2021 yang diekspektasi meningkat lebih cepat pada fase pemulihannya.

Dari bursa regional, mayoritas indeks saham Asia kembali ditutup bervariasi. Indeks Nikkei (+0.36%) dan TOPIX (+0.17%) naik di Jepang sedangkan Indeks HangSeng (-0.43%) dan CSI300 (-1.13%) turun. Yuan darat menguat 0,1% menjadi 6,489 per dolar. Yen Jepang menguat 0,1% menjadi 107,73 per dolar.Obligasi. Kekhawatiran lockdown kembali dibeberapa daerah akibat kasus covid-19 yang melonjak menjadi salah satu faktor.

Di sisi lain, Bursa Eropa ditutup naik. Indeks Eurostoxx (+0.19%), FTSE (+0.35%), DAX (+0.11%) dan CAC40 (+0.28%) terkonsolidasi pada zona equilibrium. Laporan pendapatan yang positif perusahaan pertambangan dan real estate mengimbangi laporan kerugian pada perusahaan automotif dan perbankan melandasi pergerakan yang cenderung moderate di Eropa.

Selanjutnya investor masih akan menanti keputusan bank sentral Jepang dan hasil pertemuan FOMC hingga laporan PDB AS yang diperkirakan rilis dengan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan.

Sementara itu, diperdagangan Selasa (27/4) pagi ini, Indeks Nikkei (-0.03%) dan TOPIX (-0.40%) dibuka turun karena pasar menunggu pertemuan Federal Reserve yang diperkirakan akan meninggalkan kebijakan sangat longgar meskipun pertumbuhan kuat.

Data AS minggu ini diperkirakan menunjukkan pertumbuhan dipercepat menjadi 6,8% tahunan pada kuartal pertama, dan permintaan konsumen yang kuat. Laporan ini tidak mengubah sikap bank sentral yang sangat akomodatif, dengan Fed diharapkan mempertahankan suku bunga dan pembelian aset tidak berubah pada pertemuan minggu ini.

Dari komoditas, harga minyak WTI (+0.10%) terpantau stagnan karena para pedagang mempertimbangkan risiko permintaan dari India setelah negara itu melaporkan satu juta kasus virus korona baru dalam tiga hari.

Sementara harga tembaga naik lebih dari 2% naik kelevel tertinggi dalam hamper satu dekade.

“Secara sentiment, pergerakan IHSG hari ini cenderung mixed ditengah aksi pantau investor pada pertemuan The Fed dan rilis suku bunga Bank of Japan,” sebut analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Selasa (27/4/2021).