ANALIS MARKET (15/4/2021) : IHSG Berpotensi Kembali Menguat
Pasardana.id – Riset harian Reliance Sekuritas menyebutkan, diperdagangan kemarin (14/4), IHSG ditutup naik signifikan sebesar 122.84 poin (+2.07%) ke level 6050.28 dengan saham-saham pada sektor keuangan (+3.07%) dan Aneka Industri (+2.44%) melesat memimpin penguatan indeks sektoral hingga akhir sesi perdagangan. Optimisme Bank Indonesia terhadap pertumbuhan Industri Manufaktur setelah kuartal 1 tahun 2021 tercatat mulai masuk pada zona ekspansi menjadi factor utama menghiraukan pemangkasan proyeksi ekonomi negara berkembang Asia Tenggara oleh IMF yang semula 5.2% menjadi 4.9%.
Sedangkan dari bursa regional, indeks saham Jepang ditutup turun. Indeks Nikkei (-0.44%) dan TOPIX (-0.33%) turun ditengah peluncuran vaksin yang lambat sedangkan indeks HangSeng (+1.26%) dan CSI300 (+0.88%) naik. Indeks berjangka AS bergerak stabil. Investor menanti data laporan keuangan untuk kuartal pertama ditahun 2021.
Di sisi lain, kemarin (14/4), Bursa Eropa mayoritas naik. Indeks Eurostoxx (+0.23%), FTSE (+0.71%) dan CAC40 (+0.40%) naik sedangkan DAX (-0.17%) berakhir di zona merah. Investor bersikap hati-hati pada rilis laporan pendapatan kuartal 1 tahun 2021. Euro naik 0,1% menjadi $ 1,1965. Pound Inggris naik 0,4% menjadi $ 1,3799. Selanjutnya investor akan terfokus pada musim rilis laporan keuangan, Data pengangguran dan penjualan ritel di AS, Pertumbuhan ekonomi dan produksi industri di Tiongkok.
Sementara itu, Indeks Nikkei (+0.20%) dan TOPIX (+0.58%) dibuka sedikit lebih tinggi diperdagangan hari Kamis (15/4) pagi ini, setelah investor nampaknya lebih hati-hati setelah penutupan bervariasi di Wall Street dengan kekhawatiran atas pepenyebaran infeksi virus di Jepang.
Di tempat lain, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell menegaskan kembali dukungan lanjutan bank sentral untuk pemulihan dalam pidatonya di Economic Club of Washington, Rabu. Dia juga mencatat bahwa kemunduran dalam pembelian aset akan terjadi "jauh sebelum" pembuat kebijakan mempertimbangkan untuk menaikkan suku bunga.
Meski demikian, investor masih khawatir terkait penyebaran virus dan distribusi vaksin yang tidak merata setelah Amerika Serikat, Afrika Selatan, dan Uni Eropa untuk sementara waktu akan menghentikan penggunaan vaksin Covid-19 merek Johnson & Johnson (J&J), setelah adanya laporan kasus pembekuan darah yang jarang terjadi.
Dari komoditas harga minyak WTI (-0.62%) terkoreksi setelah di hari sebelumnya menguat lebih dari 4% karena penurunan pasokan minyak mentah di AS turun 5.9 juta barel. Sementara harga nikel (+1.84%) dan timah (+1.89%) terpantau menguat.
“Secara sentimen, pergerakan IHSG hari ini berpotensi kembali menguat di tengah naiknya harga komoditas dan dukungan lanjutan dari The Fed untuk pemulihan ekonomi. Data penjualan mobil Indonesia bulan Maret terpantau tumbuh 10.54% secara YoY mengindikasikan kegiatan manufaktur mulai kembali normal. Tak hanya itu, investor juga akan menanti data neraca perdagangan Indonesia bulan Maret yang secara konsensus diperkirakan akan surplus USD 1.64 miliar, lebih rendah dari periode sebelumnya. Selanjutnya pertumbuhan ekspor-impor masing-masing diperkirakan tumbuh 11.74% dan 6%,” beber analis Reliance Sekuritas dalam riset yang dirilis Kamis (15/4/2021).

