DBS Indonesia Tingkatkan Joint Financing ke Kredivo Jadi Rp1 Triliun

foto: dok. DBS Indonesia

Pasardana.id - Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) mengumumkan pendanaan joint financing sebesar Rp1 triliun yang akan disalurkan untuk nasabah Kredivo.

Kerja sama ini merupakan wujud komitmen dari DBS Indonesia untuk mengadopsi open banking dengan bersinergi bersama penyelenggara jasa sistem pembayaran, fintech, atau pelaku industri digital lainnya.

Di sisi lain, kerja sama ini juga merupakan wujud komitmen Kredivo untuk memperluas akses kredit serta meningkatkan layanan, guna memenuhi target untuk dapat melayani puluhan juta pengguna dalam beberapa tahun ke depan.  

Consumer Banking Director, PT Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan, sejak kerja sama joint financing antara Kredivo dan DBS Indonesia berjalan di September 2020, DBS senantiasa berkomitmen untuk terus berupaya memberikan pelayanan terbaik dan inovatif guna memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin berkembang, khususnya dalam penyaluran kredit pembiayaan pada masyarakat Indonesia.

"Dengan ekspansi terhadap limit skema kerja sama dari Rp500 miliar menjadi Rp1 triliun kami berharap mampu menjangkau masyarakat lebih luas dan meningkatkan inklusi keuangan," tutur Rudy dikutip Rabu (6/10/2021).

Kerja sama antara DBS Indonesia dan Kredivo dapat menjadi solusi pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan pendanaan bagi nasabah, dengan fasilitas kredit yang mudah, cepat, dan terjangkau terutama untuk segmen masyarakat emerging affluent.

Dengan menggabungkan keahlian bank dan fintech, kerja sama ini menjadi cara bagi kedua belah pihak untuk menyediakan produk dan layanan keuangan yang inovatif dan lebih efisien, serta dapat membantu nasabah dalam merealisasikan impian dan perencanaan keuangan yang lebih baik di masa mendatang.

CEO, Kredivo Indonesia Umang Rustagi menyampaikan, kesamaan visi antara Kredivo dan DBS Indonesia untuk memberikan layanan keuangan yang mudah, cepat, terjangkau, dan juga memanfaatkan teknologi, menjadi landasan kuat dilakukannya kerja sama ini.

"Fasilitas joint financing yang didapatkan ini akan mempercepat pertumbuhan dan memperluas layanan serta akses kredit kepada jutaan nasabah baru di seluruh Indonesia," jelas Umang.

Selain itu, kerja sama ini merupakan bukti kepercayaan terhadap fintech dan salah satu bentuk sinergi yang nyata antara fintech dan perbankan.

Lebih jauh, fasilitas kredit ini juga menjadi angin segar dan juga bukti bahwa ekonomi Indonesia terus membaik di masa pandemi ini.