Bank DBS Indonesia: Startup Perlu Manfaatkan Co-Working Space
Pasardana.id - Para pegiat startup perlu mengelola pengeluaran melalui efisiensi biaya untuk memprediksi pendapatan yang akan diperoleh. Salah satunya adalah penggunaan co-working space.
Pernyataan tersebut disampaikan Direktur PT Bank DBS Indonesia Rudy Tandjung pada gelaran Tech in Asia Jakarta 2018, Selasa (23/10/2018). Dia menjelaskan, upaya menekan pengeluaran yang sejalan dengan perkiraan bisnis secara akurat.
“Produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia pun harus diperhatikan. Sebagai contoh, apabila suatu startup memiliki lima anggota tim maka peran akuntan tidak begitu diperlukan dan dapat mempertimbangkan menggunakan accounting software,” imbuh Rudy seperti dikutip Rabu (24/10/2018).
Upaya yang dapat dipertimbangkan adalah bekerja sama dengan perusahaan atau institusi perbankan besar untuk keperluan finansial perusahaan. Penggunaan digital banking untuk perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu, yang sepantasnya dicurahkan dalam membangun startup.
“Pemilihan mitra perbankan juga patut diperhatikan, tidak hanya mitra perbankan yang dapat memberikan manfaat transaksional, tetapi juga mampu memberikan akses dalam megembangkan bisnis, memperluas jaringan, serta mampu memberikan insights terkait industri dan bisnis, seperti platform yang disediakan oleh Bank DBS yaitu, DBS Business Class,” tambah Rudy.
Indonesia menempati urutan keenam dalam daftar negara di dunia dengan jumlah startup terbanyak menurut website Startup Ranking. Data terbaru (Oktober 2018) menunjukkan, tercatat total startup Indonesia mencapai 1.923 startup, menempatkan Indonesia di urutan keenam di bawah Amerika Serikat (45.759 startup), India (5.710 startup), Inggris (4.812), Canada (2.397) dan Germany (1.942).
Bank DBS telah bekerja sama dengan berbagai startup di Asia dan memahami beberapa tantangan terbesar yang dihadapi startup dalam mengelola bisnis. Di antara tantangan tersebut, adalah terkait prediksi yang akurat akan arah bisnis dan memastikan startup menemukan praktik terbaik dalam mengatasinya.
Rudy menyebut, para penggiat startup seringkali lalai membuat prediksi yang akurat dan dapat diandalkan dalam mengelola pengeluaran agar keuntungan meningkat.
DBS Business Class adalah platform yang membantu wirausahawan dalam mengembangkan bisnis dan jaringan, menerima tren pasar terbaru, dan mendapatkan akses eksklusif ke komunitas ahli bisnis Asia yang berpengetahuan luas. Terhubung dengan penasihat bisnis DBS dan menghadiri networking event untuk bertemu dengan influencer utama dalam bisnis, termasuk pemodal venture, DBS SME specialist, dan rekan industri dari seluruh Asia.
Informasi mengenai DBS Business Class bisa diakses di go.dbs.com/businessclassid.