ANALIS MARKET (23/4/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Menguat Terbatas
Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Rabu 22/04/2020, IHSG ditutup menguat 65 poin atau 1,46% menjadi 4.567. Sektor industri dasar, infrastruktur, barang konsumsi, dan keuanga bergerak positif dan menjadi kontributor terbesar pada kenaikan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 334 miliar rupiah.
Adapun cerita hari ini akan kita awali dari:
1.BERAKHIR SAMPAI DISINI?
Dalam sebuah cerita cinta, sebuah hubungan mungkin ada pahit dan manisnya. Namun tidak ada satu cerita cinta pun yang mampu menyaingi balada cinta Amerika dan China. Saat ini hubungan Amerika dan China sedang berada dalam titik terendah akibat saling berfikir jelek mengenai wabah virus corona. Presiden Trump menyalahkan China atas kurangnya transparansi dari wabah virus corona sejak pertama kali kasus tersebut dilaporkan. Sebagai tanggapan, China telah menyarankan bahwa mungkin Amerika telah menjadi sumber pandemic global. Sejauh ini hubungan Amerika dan China telah berada pada titik yang paling buruk sejak tahun 1970. Menurut James Crabtree, tidak ada pihak yang ingin disalahkan atas tanggapan mereka sendiri, sehingga orang orang China dan Amerika tentu saja akan saling menyalahkan. Bulan lalu, Trump menyatakan bahwa para pejabat China tidak sepenuhnya berbagi informasi yang lebih cepat mengenai wabah yang pertama kali di laporkan di kota Wuhan. Kalau saja informasinya cepat di sampaikan, tentu Amerika dapat bertindak lebih cepat. Tidak hanya itu saja, selang 1 bulan berikutnya, intelijen Amerika melaporkan kepada White House bahwa China sengaja memberikan laporan yang tidak lengkap mengenai jumlah total kasus virus yang terkena di China. Laporan rahasia tersebut mengatakan bahwa angka tersebut adalah palsu. Kami dan dunia sebetulnya Bahagia ketika ikatan Amerika dan China telah dipersatukan secara sah berdasarkan hitam di atas putih pada bulan January lalu, namun belum begitu lama kebahagian terjadi, sekarang masing masing pihak mulai mencurigai dan melemparkan tudingan satu sama lain, yang membuat hubungan keduanya semakin memanas, dan sewaktu waktu bisa saja kesepakatan tersebut hanya menjadi kertas yang tidak berharga. China tidak tinggal diam tatkala dituding berbagai tuduhan, China mengatakan bahwa tentara Amerika mungkin menjadi penyebab wabah di Wuhan. Saat ini cukup banyak perdebatan, tentang siapa pasien pertama wabah virus corona tersebut. Dan dari sisi China menyampaikan bahwa pasien tersebut adalah salah satu tentara Amerika yang berada di Wuhan. Mungkin saja tentara tersebut yang menyebabkan wabah virus corona di kota Wuhan. Tidak hanya Amerika, Inggris pun juga sedang bersitegang dengan China yang mengatakan bahwa Inggris mungkin tidak akan dapat berbisnis seperti biasanya dengan China setelah kejadian wabah virus corona ini. Inggris menginginkan ada penyelidikan yang mendalam sebelum adanya kerjasama kembali. Namun bukan cerita cinta namanya kalau tidak ada mak comblang ditengahnya. Cui Tiankai, Duta Besar China untuk Amerika mengajak untuk kembali berfikir sejenak mengenai dasar dasar hubungan antara Amerika dan China dalam menghadapi wabah virus corona ini. Cui membela China dengan mengatakan bahwa China telah transparansi dengan memberikan informasi yang dimiliki kepada WHO, dan tidak hanya itu saja. Cui pun prihatin dengan pola pikir “apapun kecuali China”. Namun apapun itu, kami berharap bahwa ditengah wabah virus corona ini kita banyak belajar, bahwa ternyata alam punya kehendak yang lebih kuat daripada sekedar pertengkaran kedua negara.
2.EURO BERAKSI
Uni Eropa mulai merencanakan sebuah stimulus 2 triliun euro atau $2.2 triliun untuk pemulihan ekonomi. 27 Kepala Pemerintahan Uni Eropa telah membahas langkah langkah selanjutnya dalam menangani wabah virus corona setelah sebelumnya dilakukan beberapa pembatasan terhadap penutupan pabrik pabrik dan penghentian perjalanan, sehingga menjadikan Uni Eropa memasuki resesi yang cukup dalam. Ditengah perdebatan mengenai beberapa paket penyelamatan kawanan Eropa, Bank Sentral Eropa telah mengambil langkah akan menerima beberapa obligasi dalam kategori junk sebagai jaminan untuk melakukan pinjaman ke bank. Sejauh ini kerugian terus mengalami peningkatan, dan anggota Uni Eropa Utara menolak adanya beban di dalam struktur pembiayaan yang baru untuk membantu rekonstruksi hutang di bagian Eropa Selatan yang terkena virus lebih besar. Sejauh ini dalam rancangannya, Uni Eropa akan mengintegrasikan dana pemulihan sebesar 300 miliar euro ke dalam anggaran 2021 – 2027 dan akan melakukan pinjaman sebesar 320 miliar euro ke dalam pasar modal. Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen mengatakan bahwa dirinya akan mempresentasikan beberapa rencana mengenai pemulihan perekonomian. Tidak mau kalah dari Indonesia, France, Spain, dan Italy telah menyampaikan sebuah rencana dari Uni Eropa untuk melakukan penerbitan obligasi bersama, yaitu corona bonds, namun Jerman dan Belanda menolak hal tersebut karena khawatir mereka akan terjebat dalam pusaran dana tersebut. Sumber dana untuk melakukan pemulihan harus memiliki obligasi dengan jatuh tempo yang panjang. Sejauh ini, deficit Jerman telah lebih dari 7% terhadap GDP tahun ini karena adanya pengeluaran tambahan untuk mengatasi krisis. Utang public juga mengalami peningkatan setelah beberapa tahun sebelumnya mengalami penurunan. Tidak hanya itu saja, deficit Italia mungkin bisa lebih dari 10% dari GDP, sehingga mendorong rasio utang terhadap GDP menjadi lebih dari 150%. Dibawah proposal komisi Eropa, setengah dari dana tersebut akan diberikan sebagai pinjaman kepada negara negara, sementara sisanya akan tetap dalam anggaran Uni Eropa untuk menutupi bunga tahunan sekitar 500 juta euro. Dana pemulihan sementara akan berkisar 300 miliar euro dalam anggaran jangka panjang, 200 miliar euro untuk fasilitas pemulihan dan ketahanan, 50 miliar euro akan digunakan kembali dan akan dimasukkan ke dalam anggaran tahun 2021 dan 2022.
3.SSSTTT, ADA PESAN PESAN LHO!
Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menyampaikan bahwa realisasi Penerimaan Pajak Baru 14%. DJP mengungkapan bahwa penerimaan pajak sebesar Rp 241.61 triliun atau 14,71% dari target APBN 2020. Realisasi angka per akhir Maret 2020 ini juga tercatat pertumbuhannya minus 2,47% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya tumbuh 1,32%. Hal ini bisa menjadi gambaran dimana kinerja penerimaan pajak belum menunjukkan dampak langsung pandemi COVID19, khususnya konsumsi dalam negeri yang masih cukup solid, setidaknya hingga akhir Maret ini. Namun di sisi lain, kondisi ini tentunya menjadi perhatian oleh pemerintah karena penurunan penerimaan dari pajak bisa saja lebih dalam lagi mengingat dampak penyebaran virus Corona yang baru dirasakan di dalam negeri pada bulan Maret lalu, sehingga sangat waspada untuk kondisi ekonomi pada kuartal selanjutnya. Tidak hanya itu saja, Bank Indonesia juga mengatakan kemarin bahwa Rupiah telah stabil meskipun ditengah pelonggaran kebijakan dan ketidakpastian di pasar global. Bank Sentral Indoensia melihat penguatan Rupiah bisa menuju Rp 15.000 per dollar pada akhir tahun nanti, namun di lain sisi Bank Indonesia tidak menargetkan target dan level tertentu. Rupiah sejauh ini masih dalam posisi undervalued, dan berbicara masalah utang, pinjaman luar negeri sebesar 35% dari GDP, dan masih tetap berada pada tahap yang aman. Namun yang menarik ditengah beberapa pelonggaran kebijakan yang terjadi, Bank Sentral melihat Current Account Deficit dapat berada di bawah 2% dari GDP. Ada suatu harapan yang tentu kita semua harus aminkan, bahwa Bank Sentral Indonesia melihat bahwa pertumbuhan ekonomi tahun depan akan lebih tinggi dari 5.2% dan mungkin dapat mencapai 6%, namun Bank Indonesia memberikan syarat bahwa pemulihan ekonomi harus berbentuk V setelah wabah virus corona ini berakhir. Dan yang terakhir Bank Sentral mengatakan bahwa penurunan harga minyak cukup memberikan banyak sisi positif bagi perekonomian domestic dengan mengurangi deficit perdagangan. Tentu optimis boleh saja, namun harus realistis, karena terkadang yang realistis tidak dapat menggantikan optimistis.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat terbatas dan ditradingkan pada level 4.479 – 4.670,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Kamis (23/4/2020).

