ANALIS MARKET (22/4/2020) : IHSG Memiliki Peluang Bergerak Melemah dan Ditradingkan Pada Level 4.427 – 4.613

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan hari Selasa 21/04/2020, IHSG ditutup melemah 73 poin atau 1,62% menjadi 4.501. Sektor property, pertambangan, perkebunan, aneka industri, perdagangan, keuangan, industri barang konsumsi bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 427 miliar rupiah.

Adapun cerita hari ini akan kita awali dari;

1.MULAI BERDATANGAN

Gelombang kedua sudah mulai berdatangan. Kali ini setelah harga minyak yang mengalami penurunan hingga dibawah nol bahkan minus atau istilah keren sekarang dapat cashback, adalah merupakan hal yang pertama dalam sejarah harga minyak. Hal ini tentu memberikan indikasi bahwa tekanan ekonomi kali ini mungkin akan lebih berat dari krisis sebelumnya yang pernah ada, hal ini juga pernah disampaikan oleh IMF sebelumnya, dan mungkin itu akan menjadi kenyataan. Kali ini berita datang dari Australia yang melalui Gubernur Bank Sentral yaitu Philip Lowe mengatakan bahwa ekonomi Australia kemungkinan besar akan mengalami kontraksi terbesar sejak 1930 yang dimana pertumbuhan ekonomi akan mengalami penurunan sebesar 10% selama semester pertama 2020, dan sebagian besar akan terjadi pada kuartal bulan Juni nanti. Tidak hanya itu saja, Lowe juga mengatakan bahwa tingkat pengganguran akan berkisar 10% pada bulan Juni nanti, meskipun Lowe juga berharap bahwa angka tersebut seharusnya bisa lebih rendah asalkan para pebisnis mampu mempertahankan pegawainya untuk tetap bekerja. Australia saat ini sedang bergerak menuju resesi pertamanya sejak tahun 1991. Sejauh ini baik Pemerintah dan Bank Sentral Australia telah berupaya untuk memberikan kebijakan fiscal dan moneter besar besaran senilai 16.4% dari GDP untuk membantu rumah tangga dan perusahaan. Sejauh ini hal tersebut juga salah satu kebijakan fiscal dan moneter yang termasuk besar. Bank Sentral Australia mengharapkan bahwa perekonomian dapat mulai tumbuh pada kuartal September, dan jika hal iu terjadi, maka ekonomi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang sangat kuat pada tahun depan, dengan tingkat 6% - 7% bahkan setelah sebelumnya mengalami penurunan sedalam 6%. Sebelumnya pada pertemuan darurat yang diadakan oleh Bank Sentral Australia pada bulan Maret lalu, Bank Sentral Australia memangkas tingkat suku bunga sebesar 25 bps, dan mengumumkan pembelian kembali obligasi sebanyak $57 miliar untuk memberikan stimulus melalui pemberian kredit agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

2.VITAMIN TAMBAHAN UNTUK AMERICA

Senate pada akhirnya mengeluarkan $484 miliar dana bantuan kembali pada hari Selasa untuk mendukung program bantuan terhadap bisnis kecil, pengujian virus corona, dan rumah sakit yang dimana terus terjadi peningkatan pasien. Keputusan akan diambil oleh DPR pada hari Kamis, termasuk juga didalamnya mengenai program Paycheck Protection Program senilai $320 billion untuk membantu perusahaan kecil yang tetap mempertahankan para staff mereka. Presiden Trump juga mengatakan bahwa dirinya akan menandatangani undang undang tersebut dan segera berlanjut kepada putaran berikutnya untuk memberikan stimulus ekonomi lanjutan. Undang undang tersebut merupakan respon dari wabah virus corona yang masih belum dapat dikendalikan, dan stimulus ini sudah merupakan yang ke 3 kalinya. Anggota parlemen diharapkan akan terus beralih kepada langkah yang lebih luas yang dimana akan mencakup bantuan terhadap Pemerintah Negara bagian dan local, serta para pekerja di perusahaan kecil yang dimana mereka menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat Amerika. Kongres tersebut akan dijadwalkan pada tanggal 4 May di Washington. Meskipun demikian, kami cukup khawatir terhadap deficit anggaran Amerika yang mungkin mengalami lonjakan menjadi 4 x lipat tahun ini dengan nominal hampir $4 triliun. Hal ini disampaikan oleh Committee for Responsible Federal Budget dalam proyeksinya yang mengatakan bahwa pada tahun 2023 utang Amerika yang dipegang oleh masyarakat akan melampaui rekor sebelumnya pasca perang dunia ke dua silam. Dan proyeksi ini mencakup pengeluaran yang telah diberlakukan yang dimana sejauh ini dalam krisis 3 bulan telah membuat alokasi darurat kongres mencapai $2.3 triliun. Pengeluaran tambahan sudah hampir pasti karena pandemic virus corona telah menghancurkan jutaan pekerjaan dan ribuan bisnis lainnnya yang dimana telah memotong pendapatan Pemerintah melalui pajak untuk Pemerintah Daerah dan Negara bagian. Yang harus diingat adalah, bahkan sebelum krisis wabah virus corona terjadi, utang Amerika terhadap GDP telah meningkat lebih dari 2x lipat menjadi 79% pada tahun 2019, 35% diantaranya berasal dari tahun 2007. Undang undang Corona Virus kemarin telah disahkan dengan suara bulat, karena anggota parlemen pun menyadari bahwa berhemat disaat seperti ini merupakan sesuatu yang tidak masuk akal dalam menghadapi potensi keruntuhan ekonomi di masa yang akan datang. Ekonomi Amerika sejauh ini berpotensi untuk mengalami tingkat utang yang jauh lebih tinggi apabila wabah virus corona belum berakhir. Dalam scenario terburuknya, Committee mengatakan bahwa mereka telah memproyeksikan bahwa utang dapat mencapai 117% dari GDP pada tahun 2025, dan dapat dengan mudah melewati rekor sebelumnya yaitu 106% pada tahun 1946 silam. Situasi dan kondisi akan terus memburuk selama wabah virus corona belum berakhir, dan semakin lama situasi dan kondisi ini terjadi, maka akan membuat ekonomi kian terpuruk.

3.PROYEKSI BKPM

Menurut Kepala BKPM, Realisasi investasi Indonesia pada tahun 2020 diperkirakan akan meleset hingga Rp69,1 triliun dari target Rp886,1 triliun akibat pandemi virus Corona. Dalam skenario BKPM memperkirakan investasi bisa meleset hingga Rp817 triliun jika pandemi belum juga usai pada Mei 2020. Selain itu, laju investasi juga diperkirakan akan melambat pada kuartal II/2020. Pasalnya, dampak pandemi Covid-19 telah mempengaruhi realisasi investasi khususnya investasi asing pada kuartal I/2020. BKPM saat ini berkomitmen untuk terus mengawasi realisasi investasi. Komitmen tersebut didukung melalui program Eksekusi Realisasi Investasi Besar dimana BKPM terus berkomitmen melakukan pengawalan investasi, mulai dari tahap perizinan hingga penyelesaian permasalahan lapangan seperti masalah lahan. Hingga saat ini, Indonesia berada pada peringkat 73 dunia. Dengan adanya kebijakan dari pemerintah guna memotong birokrasi untuk meningkatkan aliran masuk investor asing, diharapkan dapat membawa Indonesia naik peringkat dan juga dapat memberikan peluang kerja baru bagi industry. Namun di tengah pandemic ini, sepertinya BKPM beserta pemerintah perlu berupaya keras untuk menumbuhkan kepercayaan investor dalam berinvestasi di Indonesia.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak melemah dan ditradingkan pada level 4.427 – 4.613,” sebut analis Pilarmas dalam riset yang dirilis Rabu (22/4/2020).