Pemerintah Putar Otak Antisipasi Dampak Kemarau Panjang Terhadap Inflasi

foto : istimewa

Pasardana.id - Musim kemarau tahun ini diperkirakan bakal lebih panjang dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tak heran jika pemerintah juga turut mewaspadai dampak dari musim kemarau ini terhadap inflasi.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan perkiraan tersebut menjadi fokus utama mengenai inflasi dirapat koordinasi yang berlangsung di Kementerian Koordinator Perekonomian. 
 
Disampaikan Bambang, musim kemarau panjang tahun ini akan berpengaruh ke hasil produksi tanaman pangan, sehingga berdampak ke harga pangan.
 
Oleh karena itu, Bambang mengungkapkan fokus antisipasi yang akan dilakukan pihaknya terhadap pengendalian inflasi volatile food. Menurutnya, fokus ini dibuat karena volatile food kerap dianggap membebani inflasi dari tahun ke tahun.

"Kami harus benar-benar mengantisipasi musim kekeringan yang mungkin di tahun ini agak di luar kebiasaan," jelas Bambang, Kamis (10/7/2019).
Sementara itu, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi bahan pangan bergejolak secara tahun ke tahun (year-on-year) hingga Juni mencapai 4,91 persen. Inflasi tersebut lebih tinggi dari inflasi keseluruhan yang mencapai 3,28 persen.

"Jadi ada beberapa komoditas yang diperhatikan. Beras laporannya masih aman, tapi kami juga perhatikan komoditas lainnya," jelas dia.

Sementara, Kepala BPS Suhariyanto menyebut beberapa komoditas yang bisa menyumbang inflasi di masa kemarau, seperti beras, cabai merah, dan cabai rawit. Sedangkan, bawang putih yang sempat menjadi momok inflasi diperkirakan akan jinak hingga akhir tahun seiring impor yang sudah mulai berjalan.

Maka dari itu, ia menyarankan pemerintah tidak hanya berkonsentrasi di produksi tapi jalur distribusi yang lebih efisien. Kemudian, distribusi yang efektif juga harus diperbaiki, utamanya untuk komoditas pangan yang mudah busuk. 
"Nanti kami akan adakan lagi rapat koodinasi nasional inflasi tanggal 25 Juli mendatang untuk mengevaluasi inflasi hingga pertengahan tahun ini dan antisipasi, tapi dasarnya oke semua," tandasnya.