ANALIS MARKET (03/4/2018) : Dibayangi Sentimen Perdagangan Global, IHSG Bergerak Cenderung Negatif Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional dibuka turun pagi ini dengan Nikkei225 turun 1.3% diikuti Kospi turun 1%, dan AORD turun 0.2%.
Adapun Dow Jones turun 1.9% pada level 23,644 dipicu langkah Pemerintah China menetapkan tarif impor tambahan atas produk Amerika kemarin (02/4) .
Pemerintah Amerika akan mengeluarkan daftar produk teknologi China yang akan dikenakan tarif impor lebih tinggi minggu ini.
Sementara itu, indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan positif kemarin (02/4) untuk mencoba menutup downside gap yang terjadi akhir Maret lalu.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, Kami memperkirakan IHSG bergerak cenderung negatif hari ini dibayangi sentimen perdagangan global,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Selasa (03/4/2018).
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
AMRT - Belanja modal
PT Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) menganggarkan belanja modal senilai Rp 2.3 Triliun pada tahun ini dengan sebagian besar belanja modal untuk membiayai ekspansi 800 gerai Alfamart baru. Penambahan gerai baru AMRT terdiri dari 150 gerai franchise dan 650 gerai reguler sementara dari sisi lokasi sebesar 150 gerai baru berada di Filipina. Selain menambah gerai baru, AMRT akan menggunakan belanja modal untuk memperpanjang masa sewa sekitar 1,000 gerai. Alokasi belanja modal AMRT pada tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu karena ekspansi gerai Alfamart tahun lalu lebih banyak.
ARII - Layangkan gugatan hukum
Kuasa hukum PT Atlas Resources (ARII), Lucas SH & Partners, memberitahukan kepada publik bahwa pada tanggal 19 Maret lalu ARII telah mengajukan gugatan perbuatan melawan hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat terhadap William James Randall, Noble Group Ltd. dan Noble Resources International Pte. Ltd. Gugatan tersebut dilayangkan terkait transaksi antara tergugat dengan PT Sumber Daya Kumala, PT Borneo Minerals, dan PT Alhasanie, serta perjanjian pemasaran yang merugikan ARII. Nilai gugatan yang diajukan adalah ganti rugi materiil senilai Rp 3.5 Miliar dan US$ 182.07 Juta, serta ganti rugi imateriil senilai Rp 1 Triliun.
DSNG - Belanja modal
PT Dharma Satya Nusantara (DSNG) mengalokasikan dana belanja modal senilai Rp 600 Miliar tahun ini dimana sebagian besar diantaranya akan dialokasikan untuk pengembangan pabrik kelapa sawit (PKS), pembangunan pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTB), serta infrastruktur perkebunan lainnya. Pabrik yang akan dibangun tersebut merupakan PKS pertama DSNG di wilayah Kalimantan Barat yang memiliki kapasitas produksi 30 ton per jam. Saat ini DSNG tercatat memiliki 7 PKS dengan total kapasitas produksi mencapai 450 ton per jam. Kebutuhan belanja modal tahun ini berasal dari kas internal.
PTRO - Kontrak baru
PT Petrosea (PTRO) mencatatkan kontrak baru senilai US$ 356.78 Juta pada Maret 2018. Adapun kontrak baru tersebut ditandangani bersama PT Kideco Jaya Agung untuk perjanjian jasa pertambangan. Kontrak baru tersebut berdurasi selama lima tahun sejak 13 Maret 2018. Sementara itu, pada tahun lalu kinerja perusahaan berubah positif dengan laba bersih US$ 8.23 Juta dari sebelumnya mencatatkan rugi bersih pada 2016 sebesar US$ 7.93 Juta.
TOTL - Kontrak baru
PT Total Bangun Persada (TOTL) meraih kontrak baru 1Q 2018 senilai Rp 280 Miliar atau turun 65.56%Yoy dibandingkan Rp 813 Miliar pada periode yang sama tahun lalu. Tahun ini, TOTL menargetkan dapat mencatatkan kontrak baru hingga Rp 4 Triliun. Tahun ini, TOTL menganggarkan belanja modal senilai Rp 50 Miliar untuk membeli peralatan proyek dan software teknologi informasi (TI), merenovasi gedung serta membiayai keperluan lain.

