ANALIS MARKET (27/4/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed dengan Kecenderungan Positif Hari Ini
Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan positif pagi ini menyambut pertemuan dua Korea.
Sebelumnya, Dow Jones naik 1% pada level 24,322 semalam (26/4), seiring kenaikan saham sektor teknologi seperti Facebook dan AMD atas kinerja 1Q 2018 yang baik, kendati treasury yield Amerika berada pada kisaran 3% menjelang rapat FOMC 1-2 Mei.
Sementara itu, IHSG turun dibawah level psikologis 6,000 kemarin (26/4), mengkonfirmasi berakhirnya tren naik yang terbentuk sejak akhir 2015.
“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan positif hari ini, didukung sentimen bursa regional. IHSG berpotensi mengalami teknikal rebound setelah mengalami penurunan tajam dalam 3 hari bursa berturut-turut,” jelas analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Jumat (27/4/2018).
Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebutkan beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;
AALI - Rencana ekspansi
PT Astra Agro Lestari (AALI) akan kembali berekspansi pada lini bisnis pembiakan sapi ke Kalimantan Timur dari sebelumnya di mulai di Kalimantan Tengah. Perseroan akan melakukan impor sekitar 2,000 ekor sapi dengan nilai investasi sekitar Rp 26 Miliar yang masuk pada hitungan modal kerja. Jumlah sapi fattening maupun breeding diperkirakan akan mencapai 10,000 ekor pada akhir tahun ini. Perseroan menargetkan produksi sebesar 4 hingga 4,2 juta ton pada tahun ini dengan target profit yang diharapkan sama dengan perolehan tahun lalu.
INDY - Rencana kenaikan produksi batubara
PT Indika Energy (INDY) mempertimbangkan kenaikan produksi batubara menjadi 36.5 juta ton pada tahun ini dari rencana awal 33.5 juta ton karena memanfaatkan insentif tambahan 10% dari kebijakan domestic market obligation (DMO). INDY akan mengambil kesempatan menaikkan produksi pada 2H 2018 seiring dengan peningkatan harga.
KINO - Kinerja 1Q 2018
PT Kino Indonesia (KINO) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2018 sebesar 1065%Yoy menjadi Rp 32.19 Miliar Vs Rp 3.55 Miliar pada 1Q 2017 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan penjualan sebesar 24%Yoy menjadi Rp 832.49 Miliar. Laba operasi tercatat naik 693%Yoy menjadi Rp 42.65 Miliar pada 1Q 2018.
PTPP - Emisi obligasi
PT PP (PTPP) berencana menerbitkan obligasi sebesar Rp 1.5 Triliun pada Mei 2018. Obligasi itu termasuk bagian dari plafon penawaran umum berkelanjutan (PUB) II tahun 2018 senilai Rp 3 Triliun. Dana hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk modal kerja beberapa proyek. Salah satunya itu, perseroan berencana menggunakan sebagian dana hasil penerbitan obligasi untuk mendukung proyek terkait sistem penyedian air minum (SPAM). Perseroan berniat menggerjakan SPAM di beberapa wilayah antara lain Bali dan Lampung. Sementara itu, perseroan membukukan kenaikan 42% kontrak baru dari Rp 6.69 Triliun menjadi Rp 9.5 Triliun selama 1Q 2018.
SSMS - Perluas lahan kebun dan menambah pabrik
PT Sawit Sumbermas Sarana (SSMS) memperbesar produksi CPO menjadi sekitar 394,517 ton atau tumbuh 15% dari tahun 2017 sekitar 343,059 ton. Tahun ini, SSMS akan menambah lahan kebun inti seluas 4,000 Ha dan lahan kebun plasma sekitar 2,000 Ha. Per akhir tahun 2017, luas area kebun inti SSMS yang sudah tertanam sekitar 71,076 Ha. Saat ini, SSMS memiliki lahan utama seluas 97,335 Ha dan masih ada 15,237 Ha lahan untuk pertumbuhan organik.
Manajemen SSMS menghitung pengembangan lahan membutuhkan anggaran 60% dari total belanja modal. Selain penambahan luas kebun dan produksi, SSMS akan menambah tiga unit pabrik pengolah kelapa sawit sehingga tambahan pabrik tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi sekitar 540 ton per jam pada tahun 2020 dari saat ini sebesar 375 ton per jam.

