ANALIS MARKET (03/5/2018) : IHSG Diproyeksi Bergerak Mixed

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan mixed pagi ini.

Sebelumnya, Dow Jones ditutup turun 0.7% pada level 23,925 semalam (02/5), dibayangi kekuatiran pasar atas kenaikan tingkat bunga seiring komentar The Fed dimana inflasi telah mendekati target 2%. Seperti diperkirakan sebelumnya, The Fed tidak mengubah kebijakan suku bunga dalam rapat FOMC kali ini.

Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) diperdagangkan naik kemarin (02/5), namun masih dibayangi aksi jual investor asing.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun seiring kekuatiran pasar menjelang data tenaga kerja serta komentar anggota dewan Gubernur The Fed lainnya hari Jumat,” jelas analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Kamis (03/5/2018).

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebut beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

BBRI - Kinerja 1Q 2018 
PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2018 sebesar 11.4%Yoy menjadi Rp 7.4 Triliun Vs Rp 6.65 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih 5%Yoy menjadi Rp 18.87 Triliun pada 1Q 2018. Laba operasi naik 14.8%Yoy menjadi Rp 9.15 Triliun pada 1Q 2018. Posisi CAR tercatat sebesar 20.74% pada 1Q 2018 (20.86% pada 1Q 2017) dengan NPL Gross tercatat sebesar 2.39% (2.16% pada 1Q 2017), ROE 18.73% (18.77% pada 1Q 2017), dan LDR 92.86% (93.15% pada 1Q 2017). 

PTBA - Perkuat bisnis PLTU 
PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA) akan menambah modal sebesar Rp 800 Miliar untuk proyek pembangunan Sumsel-8. Investasi tersebut merupakan strategi perseroan menaikan pendapatan dari bisnis pembangkit listrik. Pada tahun lalu, perseroan baru meraih kontribusi sekitar 5% dari bisnis pembangkit listrik. Jika tahun 2021 PLTU Sumesel-8 yang berkapasitas 2x600 MW sudah beroperasi perseroan mengharapkan kontribusi dari bisnis pembangkit listrik bisa meningkat menjadi 15%.

WIKA - Pendanaan proyek kereta cepat 
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mendapat kepastian pencairan dana pincaman hingga US$ 1 Miliar dari China Development Bank (CDB). Untuk tahap pertama KCIC akan mencairkan fasilitas pinjaman senilai US$ 170 Juta untuk membayar uang muka kontraktor. PT Wijaya Karya (WIKA) akan menangani sekitar 30% kontrak sipil dalam proyek tersebut.