ANALIS MARKET (24/4/2018) : IHSG Bergerak Mixed Cenderung Menurun Hari Ini

foto : ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian Kiwoom Sekuritas menyebutkan, Bursa regional diperdagangkan positif pagi ini.

Sebelumnya, Dow Jones turun 14.3 poin pada level 24,448.7 semalam (23/4), dibayangi sentimen negatif penurunan saham sektor teknologi serta kenaikan tingkat imbal hasil obligasi Pemerintah Amerika yang hampir menyentuh level 3%.

Adapun indeks harga saham gabungan (IHSG) sedikit turun kemarin (23/4), seiring aksi jual investor asing yang mencapai Rp 1 Triliun.

“Menyikapi beberapa kondisi tersebut diatas, kami memperkirakan IHSG bergerak mixed cenderung menurun hari ini, dibayangi sentimen negatif depresiasi Rupiah serta kecenderungan kenaikan tingkat bunga global,” sebut analis Kiwoom Sekuritas dalam laporan riset yang dirilis Selasa (24/4/2018).

Lebih lanjut, riset Kiwoom juga menyebut beberapa aksi korporasi yang layak dicermati pelaku pasar diperdagangan hari ini, antara lain;

IPO - PT Sarimelati Kencana 
PT Sarimelati Kencana akan menggelar IPO dengan menjual maksimum 604.37 juta lembar saham (20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh). Harga penawaran IPO di kisaran Rp 1,100 hingga Rp 1,350 sehingga perseroan akan meraih dana segar sekitar Rp 664.8 Miliar hingga Rp 815.9 Miliar.

Sekitar 65% dari dana hasil IPO akan digunakan untuk belanja modal diantaranya untuk menambah jumlah gerai baru dan melakukan renovasi gerai Pizza Hut dan sebesar 35% dana IPO akan digunakan untuk membayar sebagian fasilitas pinjaman bank atau lembaga keuangan. Perseroan telah menunjuk PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT CSLA Sekuritas dan Mandiri Sekuritas dan ditargetkan listing di BEI pada tanggal 23 Mei 2018. 

BBCA - Kinerja 1Q 2018 
PT Bank Central Asia (BBCA) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2018 sebesar 10.4%Yoy menjadi Rp 5.51 Triliun Vs Rp 4.99 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 7.04%Yoy menjadi Rp 10.78 Triliun pada 1Q 2018. Posisi CAR tercatat sebesar 23.65% pada 1Q 2018 (23.10% pada 1Q 2017) dengan NPL Gross tercatat sebesar 1.54% (1.47% pada 1Q 2017), ROE 16.06% (17.07% pada 1Q 2017), dan LDR 77.85% (75.05% pada 1Q 2017). 

BBNI - Kinerja 1Q 2018 
PT Bank Negara Indonesia (BBNI) membukukan kenaikan laba bersih 1Q 2018 sebesar 12.99%Yoy menjadi Rp 3.65 Triliun Vs Rp 3.23 Triliun pada periode yang sama tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 8.69%Yoy menjadi Rp 8.85 Triliun pada 1Q 2018. Laba operasi naik 8.92%Yoy menjadi Rp 4.49 Triliun pada 1Q 2018. Posisi CAR tercatat sebesar 17.92% pada 1Q 2018 (19.00% pada 1Q 2017) dengan NPL Gross tercatat sebesar 2.26% (3.04% pada 1Q 2017), ROE 16.32% (16.03% pada 1Q 2017), dan LDR 90.13% (89.33% pada 1Q 2017). 

SIDO - Pabrik baru 
PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul (SIDO) melakukan uji coba perdana pabrik terbaru cairan obat dalam II (COD II) di Ungaran, Kabupaten Semarang. Pabrik COD II berdiri diatas lahan seluas 17,000 m² dengan luas bangunan mencapai 28,000 m². Perluasan pabrik dilakukan seiring naiknya permintaan pasar.

Awalnya pabrik COD didesin untuk produk Tolak Angin Cair namun SIDO juga akan muncul menjual produk jamu cair seperti Tolak Linu dan Madu Kembang. Pabrik COD lama berkapasitas 80 juta saset per bulan dengan proses produksi bersifat sistem tertutup dan semi otomatis, sedangkan pabrik COD II berkapasitas 200 juta saset per bulan dengan proses produksi otomatis untuk menghilangkan faktor human eror.