Di Tahun Politik, IHSG Diprediksi Tumbuh 10 Persen
Pasardana.id -Â Banyak pihak, khususnya kalangan investor mereka-reka soal kondisi di tahun 2018 yang dibilang sebagai tahun politik.
Menanggapi hal ini, Aliyahdin Saugi, Director and Head of Equity PT. BNP Paribas Investment Partners mengakui bahwa tahun 2018 merupakan tahun yang penting bagi perkembangan ekonomi dan politik di Indonesia, mengingat di tahun tersebut terdapat pelaksanaan Pilkada serentak dan menjelang tahun pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Dijelaskan, jika mengamati sejarah tiga kali pelaksanaan Pemilu 2004, 2009 dan 2014, maka Pemilu selalu menjadi katalis positif untuk tahun menjelang Pemilu, dimana likuiditas dan pembelanjaan masyarakat akan cenderung meningkat sehingga mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
"Pilkada dan Pemilu biasanya positif. Tapi mesti diakui, ada juga investor yang menunda dulu untuk berinvestasi," ujar Aliyahdin Saugi di Jakarta, Kamis (23/11/2017).
Meski demikian, menurutnya, secara fundamental, perkembangan ekonomi Indonesia di tahun 2017 semakin baik jika dibanding tahun sebelumnya (2016).
“Kami melihat kondisi perekonomian Indonesia masih cukup positif dan stabil hingga akhir tahun ini. Kita bisa lihat, inflasi terkendali, rupiah yang stabil, dan NPL juga terkendali. Adapun dibeberapa sektor seperti sektor cunsumer juga cukup positif. Sementara sektor Infrastruktur juga secara umum cukup positif, termasuk juga di sektor telko," tuturnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga meminta pelaku pasar untuk mengantisipasi fokus pembelanjaan pemerintah pada tahun 2018.
“Kita perkirakan pemerintah masih akan tetap focus untuk pembelanjaan infrastruktur dan peningkatan di pembelanjaan sosial yang diharapkan akan meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga turut menyokong perekonomian Indonesia," terang dia.
Lebih lanjut dia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan berada pada kisaran 5,3 - 5,4% dan target IHSG berada di level 6,500 - 6,600.
“Kita optimistis yaa. IHSG tumbuh 10 persen," jelas Adi, sapaan akrabnya.
Vivian Secakusuma, President Director PT. BNP Paribas Investment Partners menambahkan, setiap kalangan dapat melihat tahun politik di 2018 sebagai tahun risiko atau tahun peluang, tergantung bagaimana memandangnya.
“Menjadi risiko jika pada tahun tersebut, kita terpaksa merealisasikan kerugian ketika pasar sedang pada kondisi turun, namun akan menjadi peluang besar jika kita memiliki resilien dan jangka waktu yang cukup panjang sehingga memberi waktu bagi pasar untuk bergerak naik. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita memahami profil risiko investasi masing-masing," tandas Vivian.
Â

