ANALIS MARKET (23/10/2018) : Kemungkinan Rupiah Bergerak di Kisaran Rp15.150 - Rp15.180 per USD
Pasardana.id – Riset Samuel Aset Manajemen (SAM) menyebutkan, sebagian besar indeks futures bursa Asia tercatat bervariasi, indikasi indeks di bursa Asia akan bergerak ‘mixed’, tetapi ada potensi cenderung naik terbawa sentimen harga minyak mentah yang naik pagi ini.
Sedangkan mata uang kuat Asia, Yen dan HK dolar dibuka menguat terhadap USDolar pagi ini yang bisa menjadi sentimen penguatan rupiah.
“Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran Rp.15.150 - Rp.15.180 per USD (kurs tengah Bloomberg) dengan tetap dalam penjagaan BI,” sebut Lana Soelistianingsih, Kepala Riset/Ekonom SAM dalam laporan riset yang dirilis Selasa (23/10/2018).
Lebih lanjut, riset SAM juga menyebutkan, Indonesia membutuhkan impor beras hingga 2 juta ton di tahun ini untuk mengisi stok gudang Bulog, yang saat ini tercatat sebesar 2,4 juta ton. Stok diperlukan untuk menjaga stabilisasi harga beras.
Sementara itu, BPS memperkirakan ada surplus beras sebesar 2,8 juta ton. Kesimpangsiuran data produksi dan konsumsi beras ini diakui oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla yang memimpin Rakor kemarin (22/10).
Sementara dari eksternal, Pemerintah China siapkan stimulus fiskal melalui pemangkasan pajak yang lebih besar di tahun 2019, diperkirakan akan mencapai senilai 1% dari PDB China. Kebijakan ini sebagai upaya menopang pertumbuhan ekonomi yang sedang melambat.
Pada Q3-2018 tercatat sebesar 6,5% melambat dari Q2-2018 yang sebesar 6,7% yoy, juga untuk mengurangi tekanan perang dagang antara Chian-AS, dan kekawatiran terhadap risiko utang di China.

