Morgan Stanley Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017 Mencapai 5,2 Persen
Pasardana.id - Morgan Stanley memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2017 akan berada pada kisaran 5,2 persen.
Pertumbuhan ekonomi tersebut akan didukung oleh ekspor dan impor yang masing-masing diperkirakan tumbuh sebesar 5,7 persen dan 5,8 persen.
Dalam riset yang dirilis Senin (10/7) kemarin, Morgan Stanley menyebutkan bahwa Indonesia tengah memasuki fase baru perbaikan ekonomi.
Lebih lanjut, Morgan Stanley juga menilai perbaikan pertumbuhan ekonomi saat ini masih sesuai dengan target.
Juga disebutkan, bahwa perbaikan struktural pun saat ini tengah berjalan di Indonesia. Hal ini terlihat dari anggaran subsidi bahan bakar yang bergeser untuk pos anggaran infrastruktur.
Program amnesti pajak juga turut menyumbangkan peningkatan pendapatan pemerintah untuk mendukung pembiayaan infrastruktur.
Adapun Bank Indonesia (BI) diperkirakan berpeluang menaikkan suku bunga acuannya seiring dengan perbaikan ekonomi dan kenaikan inflasi. Namun, rendahnya defisit transaksi berjalan dan melemahnya tekanan inflasi dapat menurunkan tekanan bagi BI untuk menaikkan suku bunganya.
Sebelumnya, Pemerintah kembali mengubah target pertumbuhan ekonomi 2017 menjadi 5,2 persen yang dituangkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (R-APBNP) 2017, dari sebelumnya sebesar 5,1 persen di APBN 2017.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, dari sisi global, pemulihan ekonomi terlihat dari membaiknya pertumbuhan sejumlah negara, seperti Amerika Serikat (AS), negara-negara di kawasan Uni Eropa, Jepang, China, Thailand, dan Malaysia.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2017 mereka lebih baik dibandingkan kuartal I 2016. Meski tidak berarti semuanya sudah membaik karena Korea Selatan, Filipina, India, malah sedikit lebih rendah," tandas Darmin.

