NPF Terjaga, Laba Perusahaan Pembiayaan Capai Rp9,76 Triliun
Pasardana.id - Pertumbuhan industri pembiayaan pada tahun 2017 mengalami peningkatan yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi tahun 2015 dan 2016. Hal ini disampaikan Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi Idris di Jakarta, Selasa (31/10/2017).
Menurut Riswinandi, berdasarkan data bulan September 2017, total aset industri mengalami peningkatan menjadi Rp468,11 triliun atau meningkat sebesar 7,73% yoy. Sementara itu, piutang pembiayaan mencapai Rp410,84 triliun atau meningkat sebesar 8,63% yoy dengan kualitas piutang pembiayaan yang masih terjaga dengan baik, dengan nilai Non Performing Financing Netto sebesar 1,16%.
“Sampai dengan triwulan III 2017, Perusahaan Pembiayaan mencatat laba bersih sebesar Rp9,76 triliun atau mengalami pertumbuhan laba sebesar 8,73% yoy,†tutur Riswinandi.
Dari aspek pendanaan, industri pembiayaan mencatat outstanding pinjaman sebesar Rp329,02 triliun per September 2017 atau tumbuh 7,8% yoy, dengan rincian pinjaman dalam negeri sebesar Rp171,76 triliun (52,2%), pinjaman luar negeri sebesar Rp84,42 triliun (25,66%) dan penerbitan obligasi sebesar Rp72,84 triliun (22,14%).
“Sumber pendanaan industri pembiayaan saat ini masih bergantung pada sumber pendanaan yang berasal dari perbankan, hampir 73% pendanaan perusahaan pembiayaan diperoleh dari pinjaman bank,†tambah Riswinandi.
Meski begitu, Riswinandi tidak lupa bercermin dari pengalaman menghadapi masa-masa sulit dalam periode 3 tahun terakhir. “Kita perlu merenungkan sejenak untuk mengambil lesson learned dari pengalaman yang berharga ini untuk merumuskan langkah-langkah kongkrit yang perlu diambil dalam merespon situasi perekonomian yang masih sangat dinamis,†tambahnya.

