BPJS TK Minati Investasi Infrastruktur DKI
Pasardana.id - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) akan membiayai proyek infrastruktur di Jakarta seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rail Transit (LRT).
Kebijakan ini direalisasikan dengan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang diterbitkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Kita mendorong pembangunan infrastruktur melalui SBN," kata Agus Susanto, direktur utama (dirut) BPJS Ketenagakerjaan.
Investasi infrastruktur yang dilakukan BPJS Ketenagakerjaan didasari pemberian imbal hasil yang cukup. Langkah ini juga memperhatikan resiko yang akan ditanggungnya.
"Apabila persyaratan itu terpenuhi maka kita akan masuk," ujarnya.
Sementara itu, BPJS Ketenagakerjaan menargetkan pencapaian sebanyak 22,1 juta orang sebagai anggota empat programnya sampai akhir 2016. Program yang dimaksud adalah jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP).
Saat ini, jumlah angkatan kerja di Indonesia mencapai 122 juta orang. Dari angka itu 71% atau 80 juta orang merupakan pekerja informal dan sisanya 40 juta pekerja formal tanpa perlindungan dan dikenakan pajak.
"Kami akan menargetkan tambahan 3 juta tenaga kerja," jelasnya.
Pemenuhan target 22 juta tenaga kerja dilakukan dengan sosialisasi dan bekerjasama dengan pihak terkait. Selain kemudahan pendaftaran anggota juga akan dilakukan BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami ingin manfaat BPJS Ketenagajerjaan dirasakan banyak orang," ujarnya.
Kemudahan pendaftaran dilakukan dengan langkah pemasaran ke perusahaan-perusahaan secara aktif. Begitupula pendaftaran melalui kantor cabang dan eleltronik.
Pembayaran iuran juga akan ditunjang perbankan dengan pembukaan pelayanan Service Payment Office (SPO).

