Menkeu : Investor Mesti Lihat Defisit Anggaran dari Keseimbangan Primernya
Pasardana.id - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati meminta para pelaku usaha, investor, dan termasuk negara, tidak hanya melihat postur APBN dari sisi defisit anggaran saja, tapi juga defisit pada keseimbangan primer.
Hal ini ditekankan mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2016) malam.
"Harapannya defisit mendekati nol atau bahkan positif," jelas Sri.
Asal tahu saja, capaian defisit keseimbangan primer hingga 30 September tercatat sebesar Rp77,7 triliun.
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI tersebut, Sri menjelaskan bahwa angka yang dicapai tersebut, secara presentase yakni 75,6 persen dari target Rp105,5 triliun dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) 2016.
"Angka itu jauh lebih baik dari tahun lalu yang sebesar Rp135,9 triliun," terang Sri.
Jika menurun, sambungnya, artinya postur APBN semakin menunjukkan arah yang sehat. Karena, sebelumnya Ani pernah bilang postur APBN tidak sehat ditunjukkan dengan data keseimbangan primer yang masih tercatat alami defisit yang tinggi.
"APBN yang punya keseimbangan primer defisit dianggap APBN kurang sehat. Jadi pengelolaan APBN harus hati-hati," ujar dia.
Ia juga menjelaskan, defisit keseimbangan primer menandakan adanya pinjaman atau utang yang digunakan untuk membayar bunga utang yang jatuh tempo pada tahun tersebut.
Sehingga, tuturnya, ibarat gali lubang tutup lubang, utang pemerintah selama ini lebih banyak digunakan unuk membayar atau mencicil utang di masa lalu, bukan digunakan untuk kegiatan produktif.
"Indikator kita meminjam bukan untuk investasi, tapi untuk melakukan pembayaran utang masa lalu," tandasnya.

