Kapan waktu yang tepat memiliki reksa dana pendapatan tetap?
By Ryan Filbert
@RyanFilbert
Setiap jenis reksa dana sebenarnya memiliki strategi yang umum untuk bisa meraih keuntungan lebih maksimal, strategi apakah itu?
Mudahnya, milikilah reksa dana atau tambahlah jumlah investasi Anda pada reksa dana ketika terjadi penurunan harga unitnya atau NAB nya.
Namun, kapankah atau seperti apakah penurunan dari sebuah nilai reksa dana yang layak untuk kita lakukan pembelian baru atau topup pada reksa dana tersebut?
Pada artikel ini akan dibahas strategi sederhana mengenai reksa dana pendapatan tetap, bagaimana strategi yang mudah untuk menentukan pembelian lanjutan atau pembelian baru pada investasi reksa dana pendapatan tetap?
Kita perlu mengetahui bahwa aset mayoritas pada reksa dana pendapatan tetap adalah pada struktur surat hutang atau obligasi. Dimana obligasi sebenarnya saingan utamanya adalah produk bank yang sama-sama memberikan sebuah imbal hasil berbentuk bunga. Pada obligasi akan biasa disebut sebagai kupon.
Andaikan Anda mendapat tawaran kupon obligasi sebesar 7% per tahun dan saat ini terdapat bunga deposito bank sebesar 7% per tahun, yang manakah dari 2 pilihan investasi tersebut akan Anda pilih?
Dengan keadaan dapat memberikan imbal hasil yang sama, maka mayoritas orang akan memilih deposito pada bank, mengapa? Jelas dari segi keamanan, mendepositokan ke bank akan lebih aman dibandingkan memberikan pinjaman hutang kepada sebuah perusahaan. Dengan imbal hasil yang sama namun resiko yang berbeda.
Namun apabila saat ini kupon obligasi yang ditawarkan adalah 14% dengan kondisi bunga deposito pada bank adalah sebesar 7%, maka saat inilah obligasi menjadi menarik dimata para investor karena mampu memberikan nilai imbal hasil lebih tinggi dengan resiko yang lebih tinggi.
Seperti yang kita ketahui bahwa bisa saja terjadi gagal bayar baik kupon maupun pokok dari sebuah surat hutang obligasi, namun tidak tertutup juga bank yang memberikan deposito juga mengalami kesulitan likuiditas, namun bank tetap diawasi secara langsung kesehatan perbankannya oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ditanggung oleh LPS atau Lembaga Penjaminan Simpanan sampai dengan sejumlah tertentu.
Bunga pada bank bisa mengalami kenaikan dan penurunan, bila suatu kondisi tertentu akan menyebabkan bank sentral atau di Indonesia dikenal dengan Bank Indonesia melakukan kebijakan dengan menaikkan suku bunganya menjadi 12% dan membuat bunga deposito beranjak menuju 12% maka nampak jelas bahwa tiba-tiba kupon obligasi sebesar 14% menjadi sangat dekat keuntungannya dengan memiliki deposito.
Hal inilah yang biasanya menyebabkan obligasi atau surat hutang yang telah terbit dan memiliki imbal hasil mendekati bunga deposito menjadi kekurangan peminat dan mengalami penurunan harga pada pasar sekunder.
Pada saat hal ini terjadi maka akan jelas bahwa reksa dana pendapatan tetap juga akan mengalami penurunan dari segi nilai NAB nya, mengapa?
Karena perhitungan reksa dana pendapatan tetap mengacu kepada surat hutang atau obligasi yang berada didalam aset reksa dana pendapatan tetap itu juga mengalami penurunan dari sudut pandang pasar sekunder obligasi tersebut.
Memiliki reksa dana pendapatan tetap pada saat bunga bank acuan mengalami kenaikan adalah sebuah momentum yang baik karena secara tidak langsung artinya membeli atau berinvestasi pada reksa dana pendapatan tetap ketika harga surat hutang didalamnya sedang mengalami penurunan nilai.
Ryan Filbert merupakan praktisi dan inspirator investasi Indonesia. Ryan memulai petualangan dalam investasi dan keuangan semenjak usia 18 tahun. Aneka instrumen dan produk investasi dijalani dan dipraktikkan, mulai dari deposito, obligasi, reksa dana, saham, options, ETF, CFD, forex, bisnis, hingga properti. Semenjak 2012, Ryan mulai menuliskan perjalanan dan pengetahuan praktisnya. Buku-buku yang telah ditulis antara lain:Investasi Saham ala Swing Trader Dunia, Menjadi Kaya dan Terencana dengan Reksa Dana, Negative Investment: Kiat Menghindari Kejahatan dalam Dunia Investasi, dan Hidden Profit from The Stock Market, Bandarmology , dan Rich Investor from Growing Investment.
Di tahun 2015 Ryan Filbert menerbitkan 2 judul buku terbarunya berjudul Passive Income Strategy dan Gold Trading Revolution. Ryan Filbert juga sering memberikan edukasi dan seminar baik secara independen maupun bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

