ANALIS MARKET (07/5/2025): Ada Potensi Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah Cenderung Sideways
Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, Harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup bervariatif pada sesi perdagangan kemarin.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 3 basis poin (bp) ke level 6,58%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 1 bp ke level 6,87%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 1bp ke level 6,88%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range kami minggu ini, yaitu di kisaran 6.82-7.02%.
Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp43,7 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp14,1 triliun.
FR0103 dan FR0104 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp16,8 triliun dan Rp13,7 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp3,5 triliun.
Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang SUN kemarin mencapai Rp80,9 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SUN sebelumnya tanggal 22 April lalu yang mencapai Rp77,5 triliun.
Dari kedelapan seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp30 triliun, sedikit lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp26 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat tipis 0,04%, bergerak dari level Rp16.455/US$ pada hari Senin menjadi Rp16.449/US$ kemarin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif bagi pasar obligasi, terimplikasi dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 5bp menjadi 3,90%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 6bp menjadi 4,30%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia bertahan di 97bp.
Para market participant menanti hasil FOMC Meeting bulan Mei yang akan diumumkan malam ini.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah akan cenderung bergerak sideways. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0096, FR0103,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (07/5).

