ANALIS MARKET (27/5/2025): Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) ditutup dengan kecenderungan menguat pada sesi perdagangan kemarin (26/5).  

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 5 basis poin (bp) ke level 6,37%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 1 bp ke level 6,79%.  

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 1 bp ke level 6,82%. 

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,72-6,92%.  

Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp22,3 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari Jumat yang tercatat sebesar Rp21,7 triliun.  

FR0104 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp5,5 triliun dan Rp4,2 triliun.  

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,6 triliun. 

Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,19%, bergerak dari level Rp16.218/US$ di hari Jumat menjadi Rp16.249/US$ kemarin. 

Dari eksternal, Pasar obligasi AS tutup pada hari Senin untuk memperingati Memorial Day.

Per posisi Jumat, yield curve US Treasury (UST) 5-tahun berada di level 4,08%, dan yield curve UST 10-tahun berada di level 4,51%.  

Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia per pagi ini tercatat turun sebesar 2bp menjadi 82bp.  

Penurunan level CDS tersebut menunjukkan confidence para investor global terhadap Indonesia masih membaik. 

Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan demand terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0094, FR0052, FR0091, FR0065, FR0103,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dailmunthe dalam riset Selasa (27/5).