ANALIS MARKET (13/6/2025): Ada Potensi Peningkatan Demand SBN Berdenominasi Rupiah

Pasardana.id - Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) melanjutkan penguatannya pada sesi perdagangan kemarin (12/6).
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) turun sebesar 3 basis poin ke level 6,27%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) turun sebesar 5 bp ke level 6,67%.
Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) turun sebesar 6 bp ke level 6,69%.
Level yield curve SUN 10-tahun saat ini telah turun ke bawah lower bound dari estimated range di minggu ini (6,70%-6,83%), mengindikasikan demand yang lebih kuat di pasar obligasi.
Volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp27.1 triliun kemarin, tidak banyak berubah dibandingkan dengan volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp26.8 triliun.
FR0103 dan PBS030 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,5 triliun dan Rp2,3 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp2,7 triliun.
Data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat 0,11%, bergerak dari level Rp16.260/US$ di hari Rabu menjadi Rp16.243/US$ kemarin.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung positif bagi pasar obligasi, terlihat dari penurunan yield US Treasury (UST).
Yield curve UST 5-tahun turun sebesar 5bp menjadi 3,97%, dan yield curve UST 10-tahun turun sebesar 5bp menjadi 4,36%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun Indonesia meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 74bp.
CDS 5-tahun Indonesia bergerak di rentang 73bp hingga 78bp dalam tujuh hari terakhir.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi demand yang meningkat terhadap instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0099, FR0096, FR0100, FR0068, FR0080, FR0107,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Jumat (13/6).