ANALIS MARKET (21/3/2025): IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed

Pasardana.id – Riset harian FAC Sekuritas menyebutkan, pada perdagangan kemarin (20/3), IHSG ditutup menguat +70,01 poin (+1,11%) ke level 6.381,67.
IHSG mengalami penguatan yang cukup signifikan, didorong oleh kenaikan harga saham-saham big caps seperti DCII yang mencatatkan kenaikan sebesar +19,99%, TPIA sebesar +15,10%, AMMN sebesar +9,17%, dan BREN sebesar +5,66%.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga mengalami apresiasi seiring dengan keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75%.
Pada saat yang bersamaan, Federal Reserve (The Fed) juga memutuskan untuk menahan suku bunga di level 4,5%.
Menariknya, proyeksi untuk tahun 2025 menunjukkan bahwa Fed Fund Rate diperkirakan akan dipangkas sebesar 50 basis poin, yang diharapkan dapat memberikan tambahan dorongan bagi pasar.
Sementara itu, Wall Street tadi malam ditutup melemah seperti DJIA (-0,03%), S&P 500 (-0,22%), & Nasdaq (-0,33%).
Market tetap hati-hati setelah Federal Reserve memutuskan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, meskipun menaikkan proyeksi inflasi dan memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi.
Ketua Fed, Jerome Powell, berusaha meyakinkan investor dengan menyatakan bahwa inflasi yang disebabkan oleh tarif bersifat "sementara."
Namun, kekhawatiran tetap ada di kalangan pelaku pasar.
Situasi ini semakin diperburuk oleh tekanan yang meningkat dari Presiden Trump terhadap The Fed untuk memangkas suku bunga, yang memicu ekspektasi akan volatilitas pasar.
Dari sisi saham, Broadcom (-2%) dan Accenture (-7,4%).
“Menyikapi beragam kondisi tersebut diatas, pada perdagangan hari ini, IHSG diperkirakan bergerak mixed ditengah naiknya kekhawatiran terkait perang tarif, tensi geopolitik, dan berlanjutnya net foreign sell,” sebut analis FAC Sekuritas dalam riset Jumat (21/3).