ANALIS MARKET (12/3/2025): Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah

foto: ilustrasi (ist)

Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) kembali ditutup melemah pada sesi perdagangan kemarin (11/3).

Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0104) naik sebesar 3 bps menjadi 6,71%, dan yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0103) naik sebesar 4 bps menjadi 6,91%.

Data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) naik sebesar 2 bps menjadi 6,90%.

Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,71% - 6,99%.

Sedangkan Volume transaksi SBN secara outright traded tercatat sebesar Rp26,7 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp21,6 triliun.

FR0103 dan PBS003 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp7,1 triliun dan Rp3,6 triliun.

Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,0 triliun.

Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp21,7 triliun, lebih tinggi dibandingkan lelang SBSN sebelumnya tanggal 25 Februari yang mencapai Rp19,9 triliun.

Dari ketujuh seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp12 triliun, lebih tinggi dibandingkan target indikatif Rp10 triliun.

Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah 0,25%, bergerak dari level Rp16.367/US$ di hari Senin menjadi Rp16.409/US$ di hari Selasa (11/3).

Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang cenderung negatif, tercermin dari peningkatan yield US Treasury (UST) dan level Credit Default Swap (CDS) Indonesia.

Yield curve UST 5-tahun meningkat sebesar 5bp menjadi 4,03%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 6bp menjadi 4,28%.

Sementara itu, CDS 5-tahun Indonesia meningkat sebesar 1bp menjadi 80bp.

“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas harga dan yield dari instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0090, FR0094, FR0104, FR0091, FR0075, FR0083,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe dalam riset Rabu (12/3).