ANALIS MARKET (18/12/2024) : Ada Potensi Peningkatan Volatilitas Harga dan Yield SBN Berdenominasi Rupiah
Pasardana.id – Riset harian fixed income BNI Sekuritas menyebutkan, harga Surat Utang Negara (SUN) melemah pada hari Selasa.
Berdasarkan data dari PHEI, yield SUN Benchmark 5-tahun (FR0101) meningkat sebesar 3 basis poin menjadi 6,94%, sementara yield SUN Benchmark 10-tahun (FR0100) meningkat sebesar 2 basis poin ke level 7,04%.
Sementara itu, data Bloomberg menunjukkan yield curve SUN 10-tahun (GIDN10YR) bertahan di level 7,06%. Level yield curve SUN 10-tahun saat ini masih in line dengan estimated range di minggu ini, yaitu di kisaran 6,87%-7,15%.
Sedangkan volume transaksi SBN secara outright tercatat sebesar Rp17,8 triliun kemarin, lebih tinggi dari volume transaksi di hari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp15,0 triliun.
FR0101 dan FR0103 menjadi dua seri teraktif di pasar sekunder, dengan volume transaksi masing - masing sebesar Rp3,3 triliun dan Rp2,1 triliun.
Sementara itu, volume transaksi obligasi korporasi secara outright tercatat sebesar Rp1,7 triliun.
Data DJPPR menunjukkan total incoming bid pada lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) kemarin mencapai Rp10,8 triliun, lebih rendah dibandingkan lelang SBSN sebelumnya yang mencapai Rp13,7 triliun.
Dari ketujuh seri yang ditawarkan, Pemerintah menetapkan total amount awarded sebesar Rp7,1 triliun, sedikit di bawah indikatif Rp8 triliun.
Di sisi lain, data Bloomberg menunjukkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS melemah sebesar 0,62%, bergerak dari level Rp16.002/US$ di hari Senin menjadi Rp16.101/US$.
Dari eksternal, Indikator global menunjukkan sentimen yang mixed dengan kecenderungan negatif.
Yield curve US Treasury (UST) 5-tahun meningkat tipis sebesar 1bp menjadi 4,26%, dan yield curve UST 10-tahun meningkat sebesar 1bp menjadi 4,40%.
Sementara itu, Credit Default Swap (CDS) 5-tahun turun 1 bp menjadi 73bp. Para pelaku pasar menanti hasil RDG BI dan FOMC Meeting yang akan segera diumumkan.
“Dengan mempertimbangkan kondisi pasar yang didiskusikan di atas, BNI Sekuritas melihat adanya potensi peningkatan volatilitas pada harga dan yield instrumen SBN berdenominasi Rupiah. Berdasarkan valuasi yield curve, BNI Sekuritas memperkirakan bahwa obligasi berikut akan menarik bagi para investor: FR0081, FR0040, FR0090, FR0071, FR0101, FR0087, FR0080, FR0072,” sebut Head of Fixed Income Research BNI Sekuritas, Amir Dalimunthe, dalam riset Rabu (18/12).

